Menurut pernyataan Pentagon, kapal perusak USS Nitze meluncurkan misil penjelajah Tomahawk ke posisi-posisi radar di pesisir Laut Merah, Yaman, di sebelah utara Selat Bab-el-Mandeb. Pernyataan itu menyebutkan penghancuran posisi radar tersebut akan menurunkan kemampuan melacak dan menarget kapal-kapal nantinya.
Juru bicara Pentagon Peter Cook menyebut serangan-serangan itu sebagai “pertahanan diri” untuk melindungi personel dan kapal-kapal Amerika.
Cook mengatakan, Amerika Serikat akan menanggapi dengan sesuai setiap ancaman lebih lanjut terhadap kapal-kapal dan lalu lintas pelayaran komersial, dan akan terus mempertahankan kebebasan navigasi di Laut Merah, Bab el-Mandeb dan tempat-tempat lain di seluruh dunia.
Para pejabat Rabu mengatakan sebuah misil ditembakkan di Laut Merah dan menarget kapal perusak USS Mason, yang ketika itu berlayar bersama kapal pengangkut kendaraan amfibi USS San Antonio. Roket tersebut gagal mencapai kapal itu, kata seorang pejabat Amerika yang minta tak disebutkan namanya kepada VOA.
Kapal perusak itu melancarkan tindakan balasan begitu mendeteksi peluncuran misil, kata seorang pejabat Amerika lainnya. Tetapi belum jelas apakan tindakan defensif tersebut membuat misil itu keluar jalurnya, atau jatuh ke Laut Merah karena alasan lain. Para pejabat mengukuhkan tak seorang pun di kapal perusak itu yang cedera, dan kapal tersebut tidak mengalami kerusakan.
Peluncuran misil tersebut, yang ke-dua dalam empat hari belakangan, berasal dari daerah yang dikuasai Houthi di sebelah selatan Al Hudaydah, kata para pejabat.
Pentagon telah mengisyaratkan mengenai serangan balasan pada hari Selasa. Jurubicara Pentagon Kapten Jeff Davis mengatakan siapapun yang menembaki kapal-kapal Angkatan Laut Amerika di perairan internasional akan menghadapi risikonya sendiri.
Gerakan Houthi di Yaman menyangkal keterlibatan dalam serangan pertama terhadap USS Mason beberapa hari silam. Mereka menegaskan lagi penyangkalan mereka itu hari Kamis.
Rabu adalah peringatan 16 tahun serangan teroris di Yaman yang menewaskan 17 pelaut Amerika di kapal perusak USS Cole di pelabuhan Aden. Al-Qaida mengaku bertanggungjawab atas serangan pada tahun 2000 itu, dan pengadilan kemudian menyatakan pemerintah Sudan bertanggungjawab atas serangan tersebut.
Lebih dari 13 juta dolar dari aset Sudan yang dibekukan telah dicairkan untuk pembayaran ganti rugi bagi keluarga para korban. [uh/lt]