Para pejabat Bangladesh mengatakan, para tersangka telah mengaku membunuh Cesare Tavella, menejer proyek lokal sebuah badan pembangunan global yang berpusat di Nederland, di zona diplomatik Dhaka.
Tavella ditembak mati oleh penyerang yang mengendarai sepeda motor. Serangan itu serupa dengan penembakan yang menewewaskan seorang warga Jepang beberapa hari kemudian di Rangpu, 330 kilometer dari Dhaka.
Kelompok Negara Islam segera menyatakan bertanggung jawab atas kematian Tavella, pernyataan yang selalu dibantah oleh para pejabat Bangladesh dengan alasan organisasi teroris itu tidak punya tempat berpijak di negara itu. Bangladesh menyalahkan militan dalam negeri dan para tokoh politik Islamis atas kematian pekerja bantuan tersebut.
Polisi mengatakan, orang-orang itu diberitahu untuk membunuh pekerja bantuan oleh “big brother” yang mengatakan kepada para tersangka agar memusatkan perhatian pada pembunuhan warga asing kulit putih untuk menciptakan kekacauan di negara itu.
Komisioner Kepolisian Metropolitan Dhaka Asaduzzaman Mia mengatakan, hari Senin bahwqa Tavella bukan sasaran khusus, tetapi menjadi korban karena dia berkulit putih.
Polisi tidak merilis informasi mengenai identitas “big brother”. [sp]