Para penyelamat bergerak cepat untuk menyelamatkan warga yang terjebak di rumah-rumah mereka, setelah hujan deras, yang disebabkan oleh peningkatan curah hujan dan Topan Gaemi, telah menggenangi beberapa bagian di ibu kota Filipina, Manila dan sejumlah provinsi sekitarnya.
Di Marikina, bagian kota yang berada di tepi sungai, di Metro Manila, para pekerja pertolongan darurat membelah air setinggi pinggang dan menggunakan perahu karet untuk menyelamatkan warga dari rumah-rumah mereka.
“Masih ada banyak orang tertinggal di rumah. Istri saya, sepupu dan kerabat lain masih ada di rumah kami. Saya ingin mereka diselamatkan karena air sudah mencapai lantai dua dan air hampir setinggi dagu mereka,” kata Romy Caparenio, pria berusia 63 tahun yang berhasil diselamatkan.
Badai itu, yang semakin menguat ketika berhembus ke Taiwan, tidak mendarat di wilayah Filipina tetapi telah meningkatkan hujan musiman, menyebabkan tanah longsor dan banjir selama beberapa hari terakhir.
Setidaknya 12 orang tewas dan lebih dari 600 ribu mengungsi, karena badai tersebut, yang oleh masyarakat setempat dikenal sebagai Topan Carina, kata badan penanggulangan bencana nasional Filipina. [ns/jm]
Forum