Tim penyelamat menemukan jenazah seorang pria yang terkubur di bawah berton-ton lumpur dan batu akibat banjir bandang dan tanah longsor, yang menimpa sebuah desa berbukit di Sumatra Utara. Para pejabat mengatakan pada Minggu (4/12) bahwa 11 orang lainnya masih hilang.
Berton-ton lumpur, bebatuan, dan batang pohon menggelinding dari area gunung pada Jumat (1/12) malam yang dipicu oleh hujan lebat, masuk ke sungai yang meluap dan membelah desa-desa di lereng pegunungan di dekat area Danau Toba yang popular, di Sumatra Utara.
Tim penyelamat menggunakan ekskavator, anjing pelacak, dan terkadang tangan kosong untuk memindahkan puing-puing di desa yang paling parah terkena dampak bencana, saat mereka mencari korban tewas dan hilang, kata Sariman Sitorus, juru bicara Badan SAR setempat.
Mereka juga mengerahkan beberapa penyelam yang dilengkapi deteksi sonar untuk mendeteksi kemungkinan korban terserat hingga ke Danau Toba, kata Sitorus.
Dia mengatakan tim penyelamat pada Sabtu malam mengeluarkan mayat yang dipenuhi lumpur di tepi danau, sekitar 500 meter dari Hotel Senior Bakara yang hancur. Pria itu diidentifikasi sebagai pegawai hotel.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan, tanah longsor dan banjir bandang merusak sedikitnya 35 rumah, satu gereja, satu sekolah dan satu hotel di Desa Simangulampe, memaksa sekitar 55 keluarga mengungsi ke tempat penampungan sementara milik pemerintah.
Hujan musiman dari sekitar bulan Oktober hingga Maret sering menyebabkan banjir dan tanah longsor di Indonesia, negara kepulauan dengan 17.000 pulau di mana jutaan orang tinggal di daerah pegunungan atau dekat dataran rendah yang subur.
Danau Toba seluas 1.145 kilometer persegi, yang terbentuk dari gunung berapi super purba, adalah tujuan wisata populer di Sumatra, dan salah satu dari 10 objek wisata alam menakjubkan yang ingin dikembangkan oleh pemerintah sebagai magnet bagi wisatawan mancanegara. [ns/rs]
Forum