Presiden Juan Manuel Santos hari Sabtu (1/4) mengunjungi kota berpenduduk 40 ribu jiwa yang berada di perbatasan Ekuador dan kini berada dalam kondisi porak poranda, dan mengumumkan status bencana publik. Santos memperingatkan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat dan menambahkan "kami tidak tahu berapa banyak jumlah korban nantinya." Ditambahkaznya "kami akan melakukan apapun untuk membantu."
Petugas Palang Merah mengatakan 400 orang luka-luka dalam musibah itu, sementara sedikitnya 220 orang lainnya hilang.
Video dari lokasi kejadian menunjukkan sejumlah rumah yang rata dengan tanah dan tumpukan mobil yang hancur serta pepohonan yang tumbang, sementara sebagian warga tampak bingung. Para petugas penyelamat berupaya menyelamatkan warga yang bertahan hidup dan mengeluarkan mayat dari reruntuhan bangunan.
Bencana itu terjadi setelah hujan lebat selama beberapa hari yang membuat listrik dan fasilitas air di sebagian besar kawasan itu tidak berfungsi.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, hujan lebat dan banjir telah melanda sepanjang pesisir Pasifik di Amerika Selatan, menewaskan sejumlah orang di Peru dan Ekuador. [em]