Sedikitnya 25 orang tewas tersambar petir atau karena tanah longsor selama akhir pekan di Bangladesh, sementara jutaan orang terdampar atau kehilangan tempat tinggal di dataran rendah bagian timur laut selagi negara itu menghadapi banjir musim hujan terburuk dalam sejarahnya baru-baru ini, kata para pejabat.
Di negara bagian Assam, India, sedikitnya 17 orang tewas dalam gelombang banjir yang dimulai bulan ini, kata pejabat polisi, Minggu (19/6).
Permukaan air di banyak sungai di Bangladesh telah naik ke tingkat yang berbahaya dan limpahan dari hujan lebat dari seluruh pegunungan di India memperburuk situasi, kata Arifuzzaman Bhuiyan, kepala Pusat Ramalan dan Peringatan Banjir yang dikelola pemerintah.
Ribuan polisi, personel tentara telah dikerahkan ke beberapa bagian negara itu untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan.
Sekitar 105.000 orang telah dievakuasi sejauh ini tetapi para pejabat polisi memperkirakan lebih dari empat juta orang masih terdampar.
Syed Rafiqul Haque, mantan anggota parlemen dan politisi partai yang berkuasa di distrik Sunamganj, mengatakan negara bagian itu menghadapi krisis kemanusiaan jika operasi penyelamatan yang tepat tidak dilakukan.
Para pejabat daerah mengatakan sekitar 3,1 juta orang mengungsi, 200.000 di antaranya tinggal di tempat-tempat penampungan sementara yang dikelola pemerintah, di tanggul-tanggul yang ditinggikan atau di dataran tinggi lainnya.
Bangladesh dan India telah mengalami peningkatan cuaca ekstrem dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan kerusakan berskala besar di kedua negara itu. [lt/jm]