Bank-bank di Siprus buka hanya enam jam mulai tengah hari waktu setempat dan nasabah hanya dizinkan menarik maksimal $ 383 sehari dari rekening mereka. Orang yang pergi ke luar negeri dari pulau Laut Tengah itu hanya diperbolehkan membawa uang paling banyak sejumlah $ 3.831.
Pembatasan ketat dikenakan untuk mencegah para nasabah melakukan penarikan besar-besaran dari rekening bank mereka, yang dapat menimbulkan kebangkrutan bank-bank di wilayah tersebut.
Keamanan di sekitar banyak bank diperketat Rabu malam (27/3), saat para karyawan bersiap-siap melanjutkan operasi.
Bank-bank Siprus telah tutup sejak tanggal 16 Maret pada saat pemerintah Siprus merundingkan dana talangan $13 miliar dengan negara-negara Eropa, Bank Sentral Eropa, dan Dana Moneter Internasional.
Sebagai bagian dari persetujuan dana talangan itu, Siprus sepakat untuk mengambil dana sebesar 40 persen atau lebih dari rekening-rekening terbesar, rekening diatas $130 ribu yang tidak diasuransikan untuk membantu membayar kembali dana talangan tersebut.
Kesepakatan itu juga memaksa restrukturisasi Bank Siprus, pemberi pinjaman terbesar di pulau itu. Bank akan menyerap sebagian dari aset bank terbesar kedua Siprus itu, Cyprus Popular (yang juga dikenal sebagai Bank Laiki) yang ditutup.
Pemimpin Bank Siprus, Yiannis Kypri diberhentikan oleh bank sentral Siprus, menyusul penunjukan seorang administrator khusus untuk pemberi pinjaman. Ketua bank Siprus mengajukan pengunduran dirinya setelah diangkatnya administrator kusus untuk ban tersebut, namun dewan Bank menolak permintaannya.
Siprus merupakan negara ke-5 dari negara-negara zona euro yang memerlukan bantuan dana talangan miliaran dolar untuk menghindari kebangkrutan, setelah Yunani, Portugal, Irlandia dan Spanyol.
Pembatasan ketat dikenakan untuk mencegah para nasabah melakukan penarikan besar-besaran dari rekening bank mereka, yang dapat menimbulkan kebangkrutan bank-bank di wilayah tersebut.
Keamanan di sekitar banyak bank diperketat Rabu malam (27/3), saat para karyawan bersiap-siap melanjutkan operasi.
Bank-bank Siprus telah tutup sejak tanggal 16 Maret pada saat pemerintah Siprus merundingkan dana talangan $13 miliar dengan negara-negara Eropa, Bank Sentral Eropa, dan Dana Moneter Internasional.
Sebagai bagian dari persetujuan dana talangan itu, Siprus sepakat untuk mengambil dana sebesar 40 persen atau lebih dari rekening-rekening terbesar, rekening diatas $130 ribu yang tidak diasuransikan untuk membantu membayar kembali dana talangan tersebut.
Kesepakatan itu juga memaksa restrukturisasi Bank Siprus, pemberi pinjaman terbesar di pulau itu. Bank akan menyerap sebagian dari aset bank terbesar kedua Siprus itu, Cyprus Popular (yang juga dikenal sebagai Bank Laiki) yang ditutup.
Pemimpin Bank Siprus, Yiannis Kypri diberhentikan oleh bank sentral Siprus, menyusul penunjukan seorang administrator khusus untuk pemberi pinjaman. Ketua bank Siprus mengajukan pengunduran dirinya setelah diangkatnya administrator kusus untuk ban tersebut, namun dewan Bank menolak permintaannya.
Siprus merupakan negara ke-5 dari negara-negara zona euro yang memerlukan bantuan dana talangan miliaran dolar untuk menghindari kebangkrutan, setelah Yunani, Portugal, Irlandia dan Spanyol.
