WASHINGTON DC —
Bank Dunia merilis laporan Status Kemiskinan hari Kamis (10/10) dalam pembukaan pertemuan tahunan Bank Dunia - IMF.
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan Bank Dunia memiliki dua tujuan utama – mengentaskan kemiskinan ekstrim menjelang tahun 2030 dan meningkatkan kemakmuran bersama di antara negara-negara berkembang. Itu berarti meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi diantara 40 persen bagian termiskin dari penduduk negara berkembang .
“Mencapai tujuan ini telah menjadi tujuan utama dari lembaga kami. Minggu ini Dewan Gubernur Bank Dunia akan mempertimbangkan panduan yang mengubah operasi, struktur dan budaya Bank Dunia sehingga kita bisa mencapai tujuan tersebut. Ini merupakan strategi pertama yang menyatukan semua lembaga dari Kelompok Bank Dunia di bawah kerangka tunggal untuk meraih hasil,” papar Jim Yong Kim.
Minggu ini, Bank Dunia menetapkan target interim baru untuk mengurangi kemiskinan hingga sembilan persen menjelang tahun 2020.
Laporan itu mengatakan bahwa mengentaskan kemiskinan ekstrim dalam satu generasi merupakan "tantangan berat" yang membutuhkan "pemahaman menyeluruh tentang kondisi kemiskinan."
“Upaya mengentaskan kemiskinan merupakan hal utama. Sebuah perkembangan gerakan global telah berlangsung, selagi pemimpin pemerintah, organisasi internasional dan masyarakat sipil bersatu dalam tujuan penting ini. Strategi kami adalah berani karena tantangannya sangat besar. Lebih dari satu miliar orang hidup dalam kemiskinan ekstrim, dengan pendapatan $ 1,25 perhari atau kurang. Kita harus bertindak dengan cepat dan memiliki tujuan. Dalam laporan Status Kemiskinian, kami menemukan 400 juta orang yang hidup miskin ekstrim di dunia pada tahun 2010 adalah anak-anak,” lanjut Kim.
Kaum miskin, katanya, tidak bisa menunggu kemajuan yang lambat, ditambahkan bahwa mereka membutuhkan bantuan sekarang juga.
Laporan Status Kemiskinan mengatakan 26 dari 35 negara berpenghasilan rendah di dunia terletak di Afrika.
Dr Kim mengatakan banyak orang miskin tidak memiliki akses bagi air bersih ataupun sanitasi .
Laporan itu mengatakan meskipun jumlah kaum miskin berimbang antara laki-laki dan perempuan, kemiskinan memiliki dimensi gender. Perempuan berusia 15 - 30 tahun berpendidikan kira-kira kurang satu tahun dibandingkan laki-laki yang miskin dalam kelompok usia yang sama .
Presiden Bank Dunia menambahkan jika tujuan mengentaskan kemiskinan akan dipenuhi, maka harus ada penguatan bagi IDA, Asosiasi Pembangunan Internasional. Badan ini menyediakan pinjaman – atau kredit – bagi program-program yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kondisi hidup.
Dalam berita terkait, IMF mengumumkan bahwa negara-negara anggotanya telah berkomitmen untuk mendanai program Dana Pembangunan dan Pengurangan Kemiskinan yang memungkinkan IMF menyediakan pinjaman tanpa bunga bagi negara-negara berpenghasilan rendah. Pembiayaan untuk dana tersebut berasal dari keuntungan besar senilai hampir $ 4 miliar dari penjualan 403 metrik ton cadang
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan Bank Dunia memiliki dua tujuan utama – mengentaskan kemiskinan ekstrim menjelang tahun 2030 dan meningkatkan kemakmuran bersama di antara negara-negara berkembang. Itu berarti meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi diantara 40 persen bagian termiskin dari penduduk negara berkembang .
“Mencapai tujuan ini telah menjadi tujuan utama dari lembaga kami. Minggu ini Dewan Gubernur Bank Dunia akan mempertimbangkan panduan yang mengubah operasi, struktur dan budaya Bank Dunia sehingga kita bisa mencapai tujuan tersebut. Ini merupakan strategi pertama yang menyatukan semua lembaga dari Kelompok Bank Dunia di bawah kerangka tunggal untuk meraih hasil,” papar Jim Yong Kim.
Minggu ini, Bank Dunia menetapkan target interim baru untuk mengurangi kemiskinan hingga sembilan persen menjelang tahun 2020.
Laporan itu mengatakan bahwa mengentaskan kemiskinan ekstrim dalam satu generasi merupakan "tantangan berat" yang membutuhkan "pemahaman menyeluruh tentang kondisi kemiskinan."
“Upaya mengentaskan kemiskinan merupakan hal utama. Sebuah perkembangan gerakan global telah berlangsung, selagi pemimpin pemerintah, organisasi internasional dan masyarakat sipil bersatu dalam tujuan penting ini. Strategi kami adalah berani karena tantangannya sangat besar. Lebih dari satu miliar orang hidup dalam kemiskinan ekstrim, dengan pendapatan $ 1,25 perhari atau kurang. Kita harus bertindak dengan cepat dan memiliki tujuan. Dalam laporan Status Kemiskinian, kami menemukan 400 juta orang yang hidup miskin ekstrim di dunia pada tahun 2010 adalah anak-anak,” lanjut Kim.
Kaum miskin, katanya, tidak bisa menunggu kemajuan yang lambat, ditambahkan bahwa mereka membutuhkan bantuan sekarang juga.
Laporan Status Kemiskinan mengatakan 26 dari 35 negara berpenghasilan rendah di dunia terletak di Afrika.
Dr Kim mengatakan banyak orang miskin tidak memiliki akses bagi air bersih ataupun sanitasi .
Laporan itu mengatakan meskipun jumlah kaum miskin berimbang antara laki-laki dan perempuan, kemiskinan memiliki dimensi gender. Perempuan berusia 15 - 30 tahun berpendidikan kira-kira kurang satu tahun dibandingkan laki-laki yang miskin dalam kelompok usia yang sama .
Presiden Bank Dunia menambahkan jika tujuan mengentaskan kemiskinan akan dipenuhi, maka harus ada penguatan bagi IDA, Asosiasi Pembangunan Internasional. Badan ini menyediakan pinjaman – atau kredit – bagi program-program yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kondisi hidup.
Dalam berita terkait, IMF mengumumkan bahwa negara-negara anggotanya telah berkomitmen untuk mendanai program Dana Pembangunan dan Pengurangan Kemiskinan yang memungkinkan IMF menyediakan pinjaman tanpa bunga bagi negara-negara berpenghasilan rendah. Pembiayaan untuk dana tersebut berasal dari keuntungan besar senilai hampir $ 4 miliar dari penjualan 403 metrik ton cadang