Bank Sentral Amerika atau The Fed tampaknya akan menaikkan suku bunga beberapa kali tahun depan.
Kenaikan seperempat persen pada kuartal ini membuat tingkat suku bunga menjadi berada pada kisaran antara 0,5 hingga 0,75 persen – yang berdasarkan catatan sejarah ini masih rendah. Ini merupakan kenaikan pertama tahun ini.
Pada masa resesi, Bank Sentral Amerika memangkas tingkat suku bunga hingga hampir nol persen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemangkasan ini membuat suku bunga pinjaman untuk membeli rumah, membangun pabrik atau merekrut tenaga kerja menjadi lebih rendah.
Para ekonom mengatakan pasar lapangan kerja dan sektor perumahan Amerika sudah jauh membaik dibanding saat resesi dan kini tidak diperlukan bantuan lebih jauh. Sejumlah pakar mengatakan mempertahankan tingkat suku bunga terlalu rendah untuk jangka waktu terlalu lama, akan membuat Bank Sentral Amerika tidak memiliki piranti yang dibutuhkan untuk mendorong perekonomian jika terjadi pelambanan pertumbuhan lagi. Hal ini juga meningkatkanrisiko memicu inflasi yang bisa merugikan perekonomian.
Direktur Bank Sentral Amerika Janet Yellen mengatakan pertumbuhan ekonomi akan sedikit lebih cepat dan menembus 2,1% tahun depan, meskipun angka pengangguran tidak akan banyak berubah dan berada pada kisaran 4,7% tahun depan. Yellen mengatakan rekan-rekannya berharap inflasi tahun depan akan naik sedikit menjadi 1,9%. [em/ii]