James Bullard, presiden Bank Sentral AS cabang Saint Louis, mengatakan perkiraannya tidak “terlalu mengejutkan” mengingat banyak tanda yang mengisyaratkan bahwa pada kuartal kedua akan terjadi kebangkitan dalam produk domestik bruto, nilai dari semua barang dan jasa yang diproduksi di AS.
Pernyataan Bullard itu, yang disampaikan dalam konferensi internasional di Seoul, Korea Selatan, menyusul revisi data dari Departemen Perdagangan AS hari Jumat bahwa ekonomi berkembang lebih cepat dari yang sebelumnya diperkirakan dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Dia menolak mengatakan apakah Bank Sentral AS, perlu menaikkan suku bunga pada bulan Juni atau Juli. Para pejabat dari 12 Bank Sentral regional akan bertemu tanggal 15 Juni. Bank Sentral terakhir kali menaikkan suku bunga bulan Desember tahun lalu, yang pertama kali dalam hampir satu dasawarsa.
Suku bunga berada pada tingkat yang sangat rendah setelah dipangkas karena krisis keuangan 2008 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang tersendat-sendat membuat para pakar memperdebatkan seberapa cepat dan seberapa banyak suku bunga perlu dinaikkan.
Menaikkannya terlalu cepat bisa menyebabkan ekonomi kembali tergelincir ke resesi. Sedangkan menunggu terlalu lama bisa menyebabkan inflasi dan merugikan ekonomi. [vm/ii]