Bantuan kemanusiaan Indonesia untuk Gaza yang dilepas oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu (4/11) telah tiba di Bandara El-Arish, Mesir. Pesawat ketiga jenis Airbus A330 dengan nomor penerbangan JT6001 mendarat di Mesir pada Senin (6/11) sekitar pukul 13.30 waktu setempat atau pukul 18.30 WIB. Sebelumnya dua pesawat C-130 Hercules A-1237 dan A-1238 yang juga membawa bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah tiba terlebih dahulu.
Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansyuri dengan didampingi Duta Besar Indonesia untuk, Mesir Lutfi Rauf, menyambut kedatangan pesawat ketiga pesawat tersebut.
"Dua pesawat Hercules sudah tiba sebelumnya dan kini kita sedang melakukan unloading untuk pengiriman pesawat yang ketiga dengan menggunakan Airbus A330 sehingga totalnya sekitar 51,5 ton bantuan yang berasal dari berbagai masyarakat, juga Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan, Polri, ada juga dari masyarakat dari Kitabisa, juga dari BAZNAS, dari Palang Merah Indonesia," jelas Pahala seperti dikutip dari siaran pers yang diterima oleh VOA, Selasa (7/11).
Wamenlu Pahala menyatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk solidaritas masyarakat Indonesia atas kekerasan yang terjadi kepada warga Gaza. Selain itu, katanya, pengiriman bantuan tersebut pun memiliki pesan berupa harapan agar segala bentuk kekerasan di Gaza segera dihentikan.
"Kita berharap kekerasan yang terjadi di Gaza benar-benar bisa dihentikan. Apalagi sebagian besar dari korban yang sampai saat ini sudah jadi korban itu masyarakat sipil yang tidak terkait dengan apa yang terjadi atau masyarakat yang innocent," tuturnya.
Pesawat ketiga tersebut mengangkut sekitar 26,5 ton logistik bantuan yang melengkapi total 51,5 ton bantuan kemanusiaan tahap pertama dari Indonesia. Bantuan tersebut kemudian diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Mesir.
"Mereka memberikan apresiasi juga atas bantuan yang diberikan masyarakat Indonesia dalam hal bersama-sama melakukan upaya untuk bisa memberikan bantuan karena mereka melihat langsung bagaimana kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat Palestina yang ada di Gaza," jelas Pahala.
Sementara itu, perwakilan dari Bulan Sabit Merah Mesir, Mahmoud Gamaal, menyampaikan bahwa pihaknya bekerja 24 jam untuk menerima bantuan yang datang ke Mesir dari seluruh negara di dunia. Bulan Sabit Merah Mesir terlebih dahulu akan memilah bantuan tersebut berdasarkan prioritas sebelum dikirimkan ke Gaza.
"Kami memberikan prioritas-prioritas dan di antara prioritas yang sangat dibutuhkan sekarang adalah bantuan medis yang dibutuhkan oleh pihak lain (Gaza)," ujarnya. [gi/ah]
Forum