Tautan-tautan Akses

Bantuan Militer AS Tak Menyurutkan Tekad China Mempersatukan Taiwan


Militer Taiwan menggelar latihan tahunan militer Han Kuang di dekat pantai di Kota New Taipei, Taiwan utara, 27 Juli 2023. China menuduh AS mengubah Taiwan menjadi "depot amunisi" setelah memberi paket bantuan militer senilai $345 juta untuk Taipei.(Foto: AP)
Militer Taiwan menggelar latihan tahunan militer Han Kuang di dekat pantai di Kota New Taipei, Taiwan utara, 27 Juli 2023. China menuduh AS mengubah Taiwan menjadi "depot amunisi" setelah memberi paket bantuan militer senilai $345 juta untuk Taipei.(Foto: AP)

China menuduh Amerika Serikat (AS) mengubah Taiwan menjadi "depot amunisi" setelah Gedung Putih mengumumkan paket bantuan militer senilai $345 juta untuk Taipei. Pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu mengatakan pada Minggu (30/7) bahwa pihaknya melacak keberadaan enam kapal angkatan laut China di perairan lepas pantainya.

Kantor Urusan Taiwan China mengeluarkan pernyataan pada Sabtu (29/7) malam menentang bantuan militer ke Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya.

"Terlepas dari seberapa banyak uang pajak rakyat jyang dikeluarkan oleh kekuatan separatis Taiwan, terlepas dari berapa banyak senjata AS, hal itu tidak akan menggoyahkan tekad kami untuk menyelesaikan masalah Taiwan. Atau menggoyahkan tekad kami untuk mewujudkan reunifikasi tanah air kami," kata Chen Binhua, juru bicara Kantor Urusan Taiwan.

“Tindakan mereka mengubah Taiwan menjadi tong mesiu dan gudang amunisi, memperparah ancaman perang di Selat Taiwan,” kata pernyataan itu.

Tentara Pembebasan Rakyat China meningkatkan aksi manuver militernya dalam beberapa tahun terakhir yang ditujukan ke Taiwan. Mereka acap kali mengirimkan jet tempur dan kapal perang untuk mengelilingi pulau itu.

Pada Minggu (30/7), Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan telah melacak enam kapal Angkatan Laut China di dekat pulau itu.

Pemerintah Taiwan yang berkuasa, dipimpin oleh Partai Progresif Demokratik, meningkatkan volume pembelian senjatanya dari AS sebagai bagian dari strategi pencegahan terhadap invasi China.

China dan Taiwan berpisah di tengah perang saudara pada 1949, dan Taiwan tidak pernah diperintah oleh Partai Komunis China yang berkuasa.

Berbeda dengan pembelian alutsista sebelumnya, bantuan terbaru ini merupakan bagian dari kewenangan presiden yang disetujui oleh Kongres AS pada tahun lalu untuk mengambil persenjataan dari stok militer AS yang ada. Dengan demikian Taiwan tidak perlu menunggu produksi dan penjualan alutsista.

Taipei telah membeli persenjataan senilai $19 miliar, sebagian besar belum dikirim ke Taiwan. Washington akan mengirim sistem pertahanan udara portabel, kemampuan intelijen dan pengawasan, senjata api dan rudal ke Taiwan. [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG