Sejumlah kelompok bantuan kemanusian di Korea Selatan mengatakan, mereka kini mengandalkan arus laut untuk mengirim bantuan dan informasi yang dibutuhkan dari dunia luar, ke kawasan-kawasan yang miskin di Korea Utara.
Di Pulau Ganghwa, Laut Kuning, yang terletak sebelah selatan perbatasan antar Korea, sekelompok pembelot dari Korea Utara, serta sejumlah relawan dari kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan, pekan ini memulai pengiriman paket-paket bantuan berisi beras, obat-obatan, dolar Amerika dan informasi terlarang ke Korea Utara, dengan memanfaatkan botol-botol plastik berukuran besar. Arus laut, menurut mereka, akan membawa botol-botol itu ke kota-kota di sepanjang pantai barat Korea Utara.
"Seandainya kita tepat dalam menentukan hari dan waktu pengiriman, bantuan-bantuan itu akan sepenuhnya sampai tujuan," kata Park Jung-oh dari Pusat Pelatihan Kuen Saem di Seoul, yang membantu para pembangkang dari Korea Utara berasimilasi dengan kehidupan di Korea Selatan.
Park mengatakan, pengiriman bantuan dengan botol yang memanfaatkan arus laut itu, lebih bisa dipercaya dibandingkan dengan menggunakan balon. Balon selama ini sering digunakan kelompok-kelompok aktivis untuk mengirim bantuan, namun umumnya bantuan yang dikirim hanya berisi rekaman film-film dan drama televisi Korea Selatan dan berita-berita yang mengecam pemerintah Kim Jong-un.
Pada pekan ini, bantuan yang dikirim lewat botol itu secara total mengangkut 500 kilogram beras dan 400 memori komputer yang penuh berisi film-film Korea Selatan dan program-program berita asing. Selama tiga tahun terakhir, pengiriman bantuan dengan botol plastik telah 53 kali dijalankan. [ab/uh]