Para pemimpin ASEAN dan Perdana Menteri Australia meminta Korea Utara mengakhiri program nuklirnya. Dalam pernyataan bersama, Minggu (18/3), mereka mengatakan ‘sangat khawatir’ akan program nuklir dan misil Pyongyang.
“Kami mendesak Korea Utara (DPRK) segera dan sepenuhnya memenuhi kewajiban di bawah semua resolusi Dewan Keamanan PBB terkait” demikian bunyi pernyataan itu.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan Senin (19/3), ASEAN “memahami pengumuman baru-baru ini tentang rencana pertemuan Presiden Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam waktu dekat. Kami waspada dan berbesar hati”.
Perdana Menteri Singapura itu juga mengatakan ASEAN lebih menyukai perjanjian dagang multinasional daripada tarif yang disodorkan Trump untuk melindungi produsen baja dan aluminium dalam negeri. Ia mengatakan “kami sepenunya berpendapat sistem perdagangan multilateral yang terbuka, bebas dan berlandaskan peraturan merupakan kunci bagi pertumbuhan dan kemakmuran kawasan”.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan, Minggu (18/3), ASEAN juga membicarakan “bencana kemanusiaan” yang menimpa Muslim Rohingya Myanmar. Ia mengatakan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi telah meminta bantuan ASEAN.
Meskipun bukan anggota, Australia bertindak sebagai tuan-rumah pertemuan ASEAN di Sydney dan berharap dapat membina hubungan yang lebih erat dengan ASEAN. [ka/al]