Pekan ini di Kanada, sebuah perusahaan Israel berencana mengungkapkan sebuah baterai yang disebut aluminum-air, yang katanya dapat memperpanjang jarak tempuh mobil listrik sampai 1.600 kilometer.
Baterai metal-air telah ada sebelumnya tetapi penggunaannya terbatas karena baterai itu tidak dapat diisi ulang. Setelah listriknya habis, baterai tersebut harus diganti dengan yang baru.
Baterai menghasilkan listrik melalui reaksi kimia antara pelat aluminium yang dicelupkan ke dalam air dan oksigen dari udara. Tapi setelah aluminium mengoksidasi, reaksi berhenti.
Perusahaan Israel mengatakan teknologinya memungkinkan reaksi itu terus berlanjut. Baterai yang sudah habis dayanya bisa cepat diganti di bengkel-bengkel mobil, dan aluminium dari baterai yang sudah mati dapat didaur ulang dan digunakan untuk baterai baru.
Baterai metal-air telah ada sebelumnya tetapi penggunaannya terbatas karena baterai itu tidak dapat diisi ulang. Setelah listriknya habis, baterai tersebut harus diganti dengan yang baru.
Baterai menghasilkan listrik melalui reaksi kimia antara pelat aluminium yang dicelupkan ke dalam air dan oksigen dari udara. Tapi setelah aluminium mengoksidasi, reaksi berhenti.
Perusahaan Israel mengatakan teknologinya memungkinkan reaksi itu terus berlanjut. Baterai yang sudah habis dayanya bisa cepat diganti di bengkel-bengkel mobil, dan aluminium dari baterai yang sudah mati dapat didaur ulang dan digunakan untuk baterai baru.