Beberapa ponsel baru Samsung, yang dijual seharga hampir $2.000 atau Rp 28 juta, dilaporkan mengalami kerusakan setelah dipakai beberapa hari.
Para wartawan yang menerima ponsel tersebut untuk diulas sebelum peluncuran mengatakan layar ponsel Galaxy Fold mulai kelap-kelip dan kemudian layarnya gelap tak berfungsi. Dua wartawan mengatakan mereka melepas lapisan pelindung layar karena berpikir memang harus dilepas. Tapi ternyata lapisan tersebut memang harus tetap menempel.
Namun reporter dari The Verge dan CNBC mengatakan meski mereka tidak melepas lapisan pelindung, layar ponsel mereka tetap rusak. Sebuah video dari CNBC menunjukkan bagian kiri dari layar dalam sesekali berkelap-kelip dan bagian kanan tidak bereaksi.
Ponsel tersebut “tidak bisa dipakai sama sekali” setelah dua hari, wartawan CNBC Todd Haselton menulis dalam ulasannya.
Ponsel lipat yang sudah lama dinantikan itu berukuran standar ponsel bila dilipat. Tapi saat dibuka, berukuran sebesar gawai tablet kecil. Ponsel itu dirancang untuk digunakan dalam keadaan terbuka maupun tertutup. Ketika dibuka, tampilan layar tunggal terbagi dua oleh sebuah lipatan.
Samsung menjanjikan layar ponsel tersebut tahan dibuka dan ditutup sebanyak 200 ribu kali atau 100 kali sehari selama lima tahun.
Galaxy Fold akan mulai dijual di AS pada 26 April seharga $1.980 atau Rp 27.8 juta. Dengan harga itu, Galaxy Fold menjadi ponsel paling mahal. Apalagi bila ternyata tidak awet seperti yang dijanjikan.
Samsung mengaku sudah mendengar berbagai laporan mengenai layar yang rusak dan mengatakan akan “memeriksa dengan seksama secara langsung untuk mencari penyebabnya.”
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan Samsung juga akan memperjelas instruksi bahwa lapisan pelindung penting untuk menghindari goresan.
Sebelumnya, Samsung juga pernah meluncurkan produk bermasalah, yaitu Galaxy Note 7 pada 2016. Ponsel itu akhirnya ditarik kembali karena baterainya mudah terbakar. [ft/ww]