Pyongyang akhir Maret menyatakan “tidak akan mengesampingkan uji coba nuklir bentuk baru” jika AS dan Korea Selatan tidak membatalkan latihan militer yang direncanakan. Pekan ini, Korea Selatan memperingatkan bahwa negara tetangganya itu akan mengalami “akibat yang tak terbayangkan” jika melakukan uji coba semacam itu.
Jenderal Purnawirawan James Thurman memberitahu VOA, hari Jumat (11/4) bahwa jika Pyongyang melakukan uji coba lagi, hasilnya akan mirip dengan tiga uji coba sebelumnya.
Dua dari uji coba itu menggunakan plutonium sebagai bahan fisil. Para pakar mengatakan belum jelas apakah tes ketiga menggunakan plutonium atau uranium yang diperkaya sebagai bahan bakar senjata.
Jenderal Thurman menjabat sebagai komandan Komando PBB, Komando Pasukan Gabungan Korsel-AS, dan Pasukan AS Korea sejak Juli 2011 sampai Oktober 2013.
Jenderal Purnawirawan Burwell Bell, komandan USFK lainnya, mengatakan peluang bagi Korea Utara untuk menggunakan uranium kadar tinggi dalam uji coba nuklir baru, sangat tipis.
Bell memprediksi bahwa uji coba nuklir dalam bentuk baru apapun akan melibatkan “bom fusi kecil atau bom detonasi besar.”
Jenderal Purnawirawan James Thurman memberitahu VOA, hari Jumat (11/4) bahwa jika Pyongyang melakukan uji coba lagi, hasilnya akan mirip dengan tiga uji coba sebelumnya.
Dua dari uji coba itu menggunakan plutonium sebagai bahan fisil. Para pakar mengatakan belum jelas apakah tes ketiga menggunakan plutonium atau uranium yang diperkaya sebagai bahan bakar senjata.
Jenderal Thurman menjabat sebagai komandan Komando PBB, Komando Pasukan Gabungan Korsel-AS, dan Pasukan AS Korea sejak Juli 2011 sampai Oktober 2013.
Jenderal Purnawirawan Burwell Bell, komandan USFK lainnya, mengatakan peluang bagi Korea Utara untuk menggunakan uranium kadar tinggi dalam uji coba nuklir baru, sangat tipis.
Bell memprediksi bahwa uji coba nuklir dalam bentuk baru apapun akan melibatkan “bom fusi kecil atau bom detonasi besar.”