Seorang bekas polisi Indonesia mengaku telah melatih 170 anggota jaringan teroris yang dibongkar tahun ini di propinsi Aceh.
Mohammad Sofyan Tsauri memberitahu para wartawan bahwa dia menjalin hubungan dengan kelompok teroris termasuk al-Qaida dan Abu Sayyaf tak lama setelah dia mengundurkan diri dari kepolisian pada tahun 2008. Dia mengatakan tindakannya itu adalah "kewajiban agama yang diperintahkan oleh Tuhan."
Lebih dari 100 orang telah ditahan sejak polisi menggerebek kamp Aceh pada bulan Februari lalu. Kamp itu berada di bawah komando Dulmatin, gembong teroris Indonesia yang mendalangi pengeboman di Bali tahun 2002 yang menewaskan 202 orang. Dulmatin berhasil ditewaskan oleh polisi pada penggerebekan di Pamulang, Tangerang Selatan pada tanggal 9 Maret 2010.
Sofyan Tsauri yang bertindak sebagai pengawal Dulmatin berhasil ditangkap pada saat penggerebekan itu. Sofyan yang pernah bertugas di Polres Depok, diajukan ke pengadilan Depok, Jawa Barat hari Kamis dengan dakwaan terlibat dalam beberapa komplotan untuk menyerang warga asing dan kedutaan negara-negara Barat.