Pakistan mengatakan pada Selasa (22/8) bahwa serangan antiterorisme di sebuah distrik yang bergejolak di perbatasan dengan Afghanistan telah menewaskan sedikitnya enam tentara dan empat “teroris” dalam bentrokan yang timbul akibat serangan tersebut.
Pasukan tersebut “secara efektif menyerang lokasi teroris” di Waziristan Selatan dan melukai dua pemberontak lainnya, menurut sayap media militer Pakistan.
Tehrik-e-Taliban Pakistan, atau TTP, yang dilarang, mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya korban, dan mengatakan baku tembak terjadi setelah para pejuangnya menyergap konvoi militer di distrik terpencil tersebut. Kelompok pemberontak tersebut mengklaim jumlah korban yang jauh lebih besar di pihak tentara Pakistan, namun mereka sering mengeluarkan klaim yang dibesar-besarkan.
Pejabat-pejabat Pakistan menyatakan bahwa para komandan TTP yang buron telah memindahkan pangkalan mereka ke Afghanistan dan mengintensifkan aksi terorisme lintas batas sejak Taliban mengambil kembali kendali atas negara itu dua tahun lalu.
Pada hari Minggu (20/8), ledakan bom menghantam sebuah kendaraan yang mengangkut para pekerja ke sebuah pos polisi di distrik Waziristan Utara yang bergejolak dan berdekatan dengan Waziristan Selatan. Para pejabat mengonfirmasi bahwa 11 buruh tewas dalam insiden tersebut.
Pihak berwenang Taliban Afghanistan menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan mereka tidak mengizinkan kelompok mana pun menggunakan tanah mereka untuk melawan negara lain, termasuk Pakistan. [lt/ka]
Forum