Jumlah korban tewas akibat bentrokan yang saat ini masih berlangsung di negara bagian Rakhine, Myanmar, telah meningkat hingga sedikitnya mencapai 96 orang. Jumlah korban tewas itu mencakup sedikitnya 80 pemberontak dan 12 anggota pasukan keamanan.
Sumber-sumber di pemerintah dan penduduk setempat melaporkan, pertempuran antara militer dan ratusan militan Rohingya masih berlanjut hingga berita ini diturunkan, Bentrokan paling parah terjadi di dekat kota Maungdaw.
Pemerintah Myanmar mengatakan, mereka telah mengevakuasi sedikitnya 4.000 warga desa non-Muslim di negara bagian Rakhine, sementara ribuan Rohingya, umumnya perempuan dan anak-anak, berusaha mengungsi untuk menghindari kekerasan.
Hampir 2.000 orang telah mencapi Bangladesh hingga Jumat (25/8) setelah para pemborontak Rohingya menyerbu lebih dari 20 pos polisi di Rakhine.
Sementara itu, Bangladesh telah menahan dan memaksa memulangkan 70 Rohingya ke Myanmar, beberapa jam setelah pasukan Myanmar melepaskan tembakan ke arah penduduk desa yang berusaha hijrah ke Bangladesh.
Perlakuan terhadap sekitar 1,1 juta Muslim Rohingya di Mynamar, yang mayoritas penduduknya menganut ajaran Budha, merupakan tantangan terbesar pemimpin nasional Aung San Suu Kyi. Sejumlah pengecam dari Barat menuduh peraih Nobel Perdamaian itu tidak membela kelompok minoriras Muslim yang sudah lama tertindas itu. [ab]