Para aktivis Suriah mengatakan, pasukan pemerintah kembali membombardir Aleppo, Jumat (10/8) melanjutkan serangan mereka terhadap kawasan-kawasan yang dikuasai pemberontak di kota terbesar di negara itu.
Kelompok Pengamat HAM Suriah yang berbasis di Inggris melaporkan adanya aksi penembakan baru di ibukota perdagangan itu, serta bentrokan-bentrokan antara pasukan pemerintah dan pemberontak.
Para wartawan di kota itu mengatakan, pasukan pemerintah merebut kembali sejumlah wilayah hari Kamis, sementara banyak pemberontak bergerak mundur ke Utara. Para pemberontak telah bersumpah untuk terus melawan meskipun ada keluhan bahwa persediaan senjata dan amunisi mereka menipis.
Komandan pemberontak di lapangan, Malek al-Kurdi, mengatakan kepada VOA di perbatasan Turki-Suriah bahwa para pemberontak sangat membutuhkan bantuan internasional.
Hari Jumat, Inggris mengatakan akan memberi pemberontak dana sebesar hampir delapan juta dolar untuk peralatan komunikasi dan suplai medis. Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan dalam sebuah artikel di surat kabar "The Times" bahwa hubungan harus dibangun sekarang dengan mereka yang mungkin memerintah Suriah di masa depan. Namun ia mengatakan, dana itu tidak boleh dialokasikan untuk membeli senjata.
Menteri LN Iran, Ali Akhbar Salehi bertemu dengan duta besar dari hampir 30 negara, termasuk Rusia, Tiongkok dan Irak. Ia mengatakan, adalah keliru kalau berpendapat bahwa pemerintah Suriah akan berubah karena berlanjutnya tekanan-tekanan.
Amerika dan sekutu-sekutu baratnya tidak menghadiri pertemuan itu. kata jurubicara gedung putih Jay Carney, terdapat banyak bukti bahwa Iran sedang berusaha mendukung pemerintahan Bashar al-Assad yang terus saja membunuhi rakyatnya sendiri.
Komite koordinasi lokal dan Suriahn Observatory for Human Rights yang berkantor di London mengatakan, hampir 170 orang dilaporkan tewas diseluruh Suriah hari Rabu, termasuk 33 orang di Aleppo.
Kelompok Pengamat HAM Suriah yang berbasis di Inggris melaporkan adanya aksi penembakan baru di ibukota perdagangan itu, serta bentrokan-bentrokan antara pasukan pemerintah dan pemberontak.
Para wartawan di kota itu mengatakan, pasukan pemerintah merebut kembali sejumlah wilayah hari Kamis, sementara banyak pemberontak bergerak mundur ke Utara. Para pemberontak telah bersumpah untuk terus melawan meskipun ada keluhan bahwa persediaan senjata dan amunisi mereka menipis.
Komandan pemberontak di lapangan, Malek al-Kurdi, mengatakan kepada VOA di perbatasan Turki-Suriah bahwa para pemberontak sangat membutuhkan bantuan internasional.
Hari Jumat, Inggris mengatakan akan memberi pemberontak dana sebesar hampir delapan juta dolar untuk peralatan komunikasi dan suplai medis. Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan dalam sebuah artikel di surat kabar "The Times" bahwa hubungan harus dibangun sekarang dengan mereka yang mungkin memerintah Suriah di masa depan. Namun ia mengatakan, dana itu tidak boleh dialokasikan untuk membeli senjata.
Menteri LN Iran, Ali Akhbar Salehi bertemu dengan duta besar dari hampir 30 negara, termasuk Rusia, Tiongkok dan Irak. Ia mengatakan, adalah keliru kalau berpendapat bahwa pemerintah Suriah akan berubah karena berlanjutnya tekanan-tekanan.
Amerika dan sekutu-sekutu baratnya tidak menghadiri pertemuan itu. kata jurubicara gedung putih Jay Carney, terdapat banyak bukti bahwa Iran sedang berusaha mendukung pemerintahan Bashar al-Assad yang terus saja membunuhi rakyatnya sendiri.
Komite koordinasi lokal dan Suriahn Observatory for Human Rights yang berkantor di London mengatakan, hampir 170 orang dilaporkan tewas diseluruh Suriah hari Rabu, termasuk 33 orang di Aleppo.