Durian yang berbau menyengat dan kulitnya berduri tajam tampaknya akan menjadi komoditas ekspor utama Malaysia yang baru. Malaysia mengembangkan ribuan hektar kebun durian untuk menangguk untung kenaikan permintaan durian dari China.
Durian biasanya ditanam di perkebunan keluarga dan perkebunan kecil. Bau durian sering digambarkan seperti bau saluran pembuangan, menarik investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bahkan para konglomerat dan perusahaan di bidang minyak sawit, ekspor pertanian terbesar di Malaysia, berpindah ke bisnis durian.
Reuters melaporkan, pemerintah Malaysia mendorong pertanian durian skala besar, dengan memperkirakan kenaikan ekspor durian sebesar 50 persen pada 2030.
“Industri durian sedang bertransformasi dari pertanian lokal ke global, skala besar karena banyaknya permintaan dari Cina,” kata Lim Chin Khee, konsultan industri. “Sebelum meledak (permintaannya), perkebunan durian di Malaysia hanya akan menjadi perkebeunan rekreasi ... Sekarang menjadi ratusan hektar bahkan lebih besaar lagi.”
Orang Cina berani membayar mahal untuk berbagai duria”Raja Musang” Malaysia karena teksturnya yang lembut dan rasanya yang pahit-manis. Berbagai macam harga ditawarkan, yang sekarang sedang ditanam di seluruh negeri, harganya hampir mencapai empat kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Impor durian Cina naik hingga 15 persen pada tahun lalu, menjadi hampir 350.000 ton dengan $510 juta, menurut data perdagangan PBB. Hampir 40 persen berasal dari Thailand, penghasil dan pengekspor utama dunia.
Malaysia menyumbang kurang dari 1 persen, namun mengharapkan penjualan ke Cina melonjak menjadi 22.061 ton pada 2030 dari penjualan tahun ini yang diperkirakan mencapai 14.600 ton, karena perdagangannya diperluas, termasuk pemasukan satu buah utuh yang sebelumnya dibatasi hanya dagingnya saja atau sari.
Durian mungkin dilarang di beberapa bandara, transportasi umum, dan hotel di Asia Tenggara karena baunya yang menyengat. Tapi orang Cina ternyata penggemar berat durian. Makanan rasa durian banyak dijual di Cina, termasuk menjadi rasa pizza, mentega, saus salad dan susu.
“Awalnya, saya juga benci durian karena baunya yang aneh,” kata Helen Li, 26 tahun, yang sedang makan di sebuah toko yang khusus menjual pizza durian di Shanghai, yang hampir setiap pelanggan memesan hidangan 60 yuan ($ 8,50) selama jam makan siang.
“Namun ketika anda mencicipinya, rasanya sangat enak. Saya pikir mereka yang membenci durian pasti takut akan baunya. Namun begitu anda mencobanya, saya pikir mereka akan berubah pendapat,” kata Helen Li seperti dikutip Reuters.
Sebuah restoran di Shanghai menjual hotpot ayam durian, sejenis sop kaldu ayam, sekitar 148 yuan ( $21). Pemiliknya, Chen Wei Weihao, mengatakan toko tersebut dapat menjual sekitar 20 hingga 25 kg durian impor dari Thailand setiap bulannya.
“Ketika Anda mencicipinya, ia memiliki semacam rasa segar dan manis, seolah-olah anda telah tiba di daerah tropis,” kata seorang pelanggan, Yang Yang, yang berumur 27 tahun. [vp/ft]