Bintang musik pop Beyonce memanfaatkan status artisnya untuk kebaikan yaitu mendukung upaya menyediakan air bersih dan aman dikonsumsi untuk anak-anak di Burundi, bekerja sama dengan UNICEF, menurut UNICEF pada Jumat (30/6).
Proyek tersebut, BEYGOOD4BURUNDI, rencananya akan membantu membangun sumur dan memperbaiki pendidikan tentang kebersihan, dan fasilitas air dan kebersihan kualitas air, dan fasilitas kebersihan di sekolah-sekolah, menurut pernyataan gabungan UNICEF dan Beyonce.
Dua dari lima orang di Burundi di Afrika Timur tidak memiliki akses air bersih, dan penyakit yang disebabkan oleh air dan kurangnya kebersihan adalah beberapa di antara penyebab kematian anak-anak di negara berpopulasi 12 juta itu, kata mereka.
Satu dari 12 anak di Burundi meninggal sebelum usia 5 tahun, menurut UNICEF.
"Akses air adalah hak mendasar. Dengan menyediakan air bersih dan aman bagi anak-anak, kita tidak hanya memberikan mereka kehidupan, tapi juga kesehatan, pendidikan, dan masa depan yang lebih cerah," ujar Beyonce, 35, dalam pernyataan tersebut.
Beyonce mengatakan lebih dari 2 juta orang di Burundi menghabiskan lebih dari 30 menit setiap harinya untuk mengumpulkan air, sehingga anak-anak tidak bisa masuk sekolah dan menghadapkan anak-anak perempuan kepada bahaya ketika mereka berjalan jauh untuk mencari sumur.
Sebagai salah satu penyanyi terpopuler di dunia, Beyonce telah menjual lebih dari 100 juta rekaman sebagai penyanyi solo. Ia memiliki tiga anak, termasuk anak kembar yang lahir bulan lalu, dengan suaminya, penyanyi rap dan pengusaha Jay Z.
Keahlian dan pesona bintang
"Kerjasama unik ini menggabungkan UNICEF yang berpengalaman menyediakan air bersih kepada anak-anak di Burundi dan seluruh dunia selama berpuluh-puluh dekade, dengan pengaruh dunia hiburan untuk membuat perubahan sosial," kata Caryl Stern, kepala UNICEF USA, dalam sebuah pernyataan.
Ketika ditanya biaya yang dikeluarkan oleh Beyonce dan UNICEF dalam proyek tersebut, baik UNICEF maupun perwakilan Beyonce tidak merespon.
Tahap pertama BEYGOOD4BURUNDI fokus pada empat daerah pedesaan di negara Afrika Timur yang terkurung oleh daratan tersebut, yang dikoyak kerusuhan dan kekerasan dan juga kekeringan dan malnutrisi.
Negara tersebut terperosok ke dalam krisis ketika Presiden Pierre Nkurunziza mengatakan pada April 2015 bahwa ia akan mencalonkan diri untuk ketiga kalinya. Keputusannya itu dihujat oleh oposisi sebagai inkonstitusional dan melanggar kesepakatan damai yang diambil untuk mengakhiri perang sipil 10 tahun sebelumnya.
Pierre akhirnya kembali terpilih, tapi pihak oposisi menentangnya. Sedikitnya 700 orang telah dibunuh, dan kelompok-kelompok HAM memperkirakan lebih dari 400.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. [ds/dw]