Tautan-tautan Akses

Biaya Visa Nonimigran ke AS akan Naik Mulai September 


Warga China antre untuk mengajukan permohonan visa ke AS di Kedutaan Amerika di Beijing (foto: ilustrasi).
Warga China antre untuk mengajukan permohonan visa ke AS di Kedutaan Amerika di Beijing (foto: ilustrasi).

Pemerintahan Biden telah mengusulkan kenaikan biaya pada hampir semua visa non-imigran. Para pejabat Amerika mengatakan langkah itu diperlukan guna menyelaraskan harga visa dengan biaya yang harus dikeluarkan. Para kritikus khawatir jika pemerintah tidak mengatasi waktu tunggu visa, kenaikan biaya bisa berarti lebih sedikit pelancong dan pelajar ke Amerika.

Menurut pemberitahuan Federal Register, Departemen Luar Negeri memperkirakan harga baru itu mulai berlaku September. Pihaknya menerima komentar tentang usul kenaikan itu hingga 28 Februari.

“Semua kenaikan biaya terjadi pada saat pariwisata dan perjalanan ke Amerika berada pada titik terendah, dan Departemen Luar Negeri memberlakukan masa tunggu enam bulan hingga satu tahun di banyak tempat untuk vis turis atau perjalanan bisnis,” kata David Bier, pakar kebijakan imigrasi di Cato Institute, kepada VOA.

Data Departemen Luar Negeri menunjukkan jumlah aplikasi visa tertinggi adalah untuk wisata, bisnis, dan studi.

Visa non-imigran memungkinkan pemegangnya bepergian sebagai turis atau tinggal, bekerja atau belajar sementara di Amerika dalam kondisi tertentu. Aplikasi visa untuk wisata, B1 dan B2, dan visa pelajar, F, M, J, akan naik 54% dari $160 menjadi $245. Sedangkan visa berbasis pekerjaan: H, L, O, P, Q dan R, naik 63% dari $190 menjadi $310.

“Yang paling penting adalah apakah visa segera dikeluarkan. Jika pemerintah menaikkan biaya, tetapi tidak ada peningkatan besar dalam layanan, maka hasilnya akan jauh lebih sedikit pelancong,” tambah Bier.

Dalam beberapa tahun ini lalu lintas bandara Amerika turun, termasuk turis domestik dan internasional. Menurut Dinas Keamanan Transportasi, mereka memeriksa total 1,1 juta orang pada 26 Januari. Pada tanggal yang sama tahun 2019, sebelum pandemi virus corona, jumlah orang yang bepergian dengan pesawat tercatat lebih dari 2 juta. [ka/pp]

XS
SM
MD
LG