Tautan-tautan Akses

Bicara di Sidang PBB, Zelenskyy akan Kembali Minta Dukungan Melawan Rusia


Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri) didampingi Rich Hansen, perwakilan komandan Pabrik Amunisi Angkatan Darat Scranton, saat menandatangani persenjataan militer di Scranton, Pennsylvania, Minggu, 22 September 2024. (Kantor Kepresidenan Ukraina via AP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri) didampingi Rich Hansen, perwakilan komandan Pabrik Amunisi Angkatan Darat Scranton, saat menandatangani persenjataan militer di Scranton, Pennsylvania, Minggu, 22 September 2024. (Kantor Kepresidenan Ukraina via AP)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan berpidato di hadapan Majelis Umum PBB pada hari Rabu (25/9), di mana ia akan meminta dukungan bagi Ukraina dalam perjuangannya melawan invasi Rusia, dan juga mendorong tekanan internasional terhadap Rusia untuk menghentikan perang.

Pidato Zelenskyy di depan pertemuan tahunan di New York, disampaikan sehari setelah ia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghentikan permusuhan dengan sendirinya dan “hanya bisa berdamai dengan cara dipaksa.”

Pada pertemuan yang sama, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak negara-negara untuk mendukung Ukraina, dengan mengatakan Ukraina sedang berjuang demi kelangsungan hidupnya. “Jika negara-negara berhenti mendukung Rusia, invasi Putin akan segera berakhir,” katanya seraya menambahkan “jika negara-negara berhenti mendukung Ukraina, Ukraina akan segera berakhir.”

Utusan Rusia di sidang Majelis Umum PBB menepis kekhawatiran Blinken terhadap Ukraina. “Ukraina tidak terancam oleh apapun. Kami tidak berperang melawannya,” kata Duta Besar Vassily Nebenzia tentang Ukraina.

“Kami berperang melawan rezim kriminal yang merebut kekuasaan di Kyiv dan membawa rakyatnya menuju malapetaka. Dan ini bukanlah perang untuk memperebutkan wilayah, terlepas dari klaim musuh-musuh kami. Ini adalah perjuangan untuk mendapatkan pengakuan atas hak-hak rakyat.”

Sidang Majelis Umum PBB hari Rabu ini juga akan mendengar pandangan beberapa pemimpin lain, seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ghana Nana Akufo-Addo, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez, Presiden Senegal Bassirou Diomaye Faye, Presiden Ekuador Daniel Noboa dan Presiden Kepulauan Marshal President Hilda Heine. [em/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG