Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (15/10) mengatakan bahwa negaranya kini menuju “arah yang benar” dalam mengendalikan pandemi virus corona. Dalam kesempatan yang sama, Biden dengan gigih mempertahankan mandat vaksinasi yang ia berlakukan terhadap warga AS.
Sekitar 66 juta orang Amerika masih belum divaksinasi hingga hari ini. Jumlah tersebut turun dari sekitar 100 juta pada bulan Juli lalu, kata Biden di Gedung Putih.
“Kita menuju arah yang benar,” kata Biden, “tetapi kita tidak bisa menyerah sekarang. Ayo vaksin karena dengan itu kita dapat mengalahkan pandemi ini.”
Di seluruh Amerika, jumlah kasus, rawat inap dan kematian telah menurun. Pekan lalu, jumlah rata-rata kasus harian berkisar 86.000, turun 15.000 dari minggu sebelumnya.
Universitas Johns Hopkins mengatakan jumlah orang Amerika yang meninggal telah turun sebanyak 200 orang per harinya dibandingkan dengan kondisi sebelumnya dalam lonjakan COVID-19 terbaru. Namun, angka kematian masih berada di kisaran 1.500 orang setiap harinya.
Banyak tokoh dari Partai Republik yang menentang mandat vaksin yang diberlakukan oleh presiden Biden, yang berasal dari Partai Demokrat. Diantara para penentang tersebut adalah dua politisi yang mungkin akan menjadi saingan Biden dalam pemilihan presiden 2024 mendatang. Mereka adalah Gubernur Texas Greg Abbott dan Gubernur Florida Ron DeSantis.
Menurut mereka, mandat vaksinasi adalah pelanggaran kebebasan orang untuk membuat keputusan terkait perawatan kesehatan untuk diri sendiri.
Tetapi Biden bersikukuh akan keputusannya karena menurutnya “semakin banyak data menunjukkan bahwa mandat vaksin ini berhasil.”
“Mari kita perjelas,” kata Biden, “mandat vaksin seharusnya tidak menjadi masalah lain yang memecah belah kita.”
Biden telah memerintahkan semua bisnis Amerika dengan 100 karyawan atau lebih untuk mewajibkan pekerja mereka divaksinasi. Jika tidak mereka harus rutin mekakukan tes COVID-19, meskipun mandat tersebut tinggal menyisakan waktu beberapa minggu lagi untuk diberlakukan.
Selain itu, Biden telah memerintahkan angkatan bersenjata Amerika untuk divaksinasi, bersama 2,5 juta orang pegawai sipil federal. Namun, perintah tersebut mendapatkan pelawanan dari beberapa anggota dinas militer yang telah mengajukan gugatan dalam upaya memblokir mandat tersebut untuk diberlakukan bagi pegawai federal. (lt/ka)