Presiden Amerika Joe Biden mengatakan dia tidak akan mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran kecuali negara itu lebih dulu mengurangi pengayaan uraniumnya kembali ke tingkat yang disepakati dalam perjanjian internasional 2015 untuk menahan laju perkembangan senjata nuklirnya.
Biden mengatakan dia ingin Amerika bergabung lagi dalam perjanjian nuklir dengan Iran yang ditarik oleh mantan Presiden Donald Trump.
Tetapi ketika ditanya langsung dalam wawancara CBS News yang disiarkan Minggu apakah Amerika akan mencabut sanksi terlebih dahulu untuk membuat Iran kembali ke perundingan, Biden menjawab singkat, "Tidak."
Biden mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan penyiar CBS Norah O’Donnell bahwa Iran harus terlebih dulu berhenti memperkaya uranium pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang diizinkan dalam perjanjian.
Pakta tersebut memungkinkan Iran memperkaya uranium pada tingkat konsentrasi 3,67%. Tetapi sejak pertengahan 2019, Iran telah menaikkan pengayaan ke tingkat 4,5%, dan kemudian bulan lalu menjadi 20% - tingkat yang telah dicapai sebelum kesepakatan itu.
Menurut kalangan pakar, Iran kini memiliki cukup persediaan uranium yang diperkaya tingkat rendah untuk setidaknya membuat dua senjata nuklir, jika negara itu memilih melanjutkan pembuatannya. Tetapi para pejabat Iran telah lama menyatakan bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai. Pemerintah negara-negara Barat telah lama skeptis atas pengakuan Iran itu.[ka/jm]