Badan Manajemen Darurat Federal (Federal Emergency Management Agency/FEMA) mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Sabtu (20/2) mendeklarasikan bencana besar di Texas. Status itu membuka jalan untuk menyalurkan berbagai dana federal bagi penduduk di negara bagian itu.
Jutaan orang di negara bagian penghasil minyak dan gas terbesar di AS itu tidak mendapat aliran listrik selama berhari-hari. Dan hampir separuh penduduknya juga kesulitan mendapatkan air bersih yang aman untuk diminum.
Lebih dari 300 ribu pelanggan listrik, banyak diantaranya di Texas, Lousiana dan Mississippi, masih belum mendapat listrik dan pemanas pada Sabtu (20/2). Jumlah pelanggan yang belum mendapat aliran air tetap sebanyak 14,3 juta.
Kantor berita Associated Press melaporkan di seluruh AS, sedikitnya 70 orang meninggal dunia karena cuaca, terutama akibat hipotermia, keracunan karbon dioksida dan kecelakaan lalu lintas. Sekitar separuh dari kematian itu terjadi di Texas, dan 10 di Tennessee.
Deklarasi status darurat oleh Biden itu memungkinkan penyaluran dana pajak kepada para individu maupun pengusaha di seluruh Texas, termasuk pendanaan bagi tempat tinggal sementara, pinajaman berbunga rendah, dan perbaikan rumah.
Gedung Putih mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Gubernur Greg Abbott, seorang politisi dari Partai Republik, untuk menyediakan bantuan. Sebelumnya, Abbott menolak mengakui kemenangan Biden atas Donald Trump dalam pemilihah presiden (pilpres) November lalu.
Instansi-instansi darurat federal sebelumnya mengirim beberapa generator listrik untuk memperkuat aliran listrik di sejumlah instalasi pengolahan air, rumah sakit, dan panti lansia.[vm/ft]