Presiden AS Joe Biden pada Rabu (22/2) bertemu dengan para pemimpin negara-negara anggota NATO di Eropa timur untuk menunjukkan dukungan bagi keamanan mereka.
Negara-negara anggota NATO di Eropa timur yang disebut Bucharest Nine ini adalah Bulgaria, Republik Ceko, Estonia, Hungaria, Latvia, Lituania, Polandia, Rumania, dan Slovakia. Sebagian besar dari mereka adalah pendukung terkuat bantuan militer ke Ukraina.
Biden Selasa (21/2) menggunakan pidato di Ibu Kota Polandia, Warsawa, untuk membela upaya NATO selama setahun untuk membantu Ukraina dalam upaya menangkis invasi Rusia. Dia berjanji bantuan itu tidak akan berhenti.
“Satu tahun yang lalu, dunia bersiap-siap menyaksikan jatuhnya Kyiv,” kata Biden kepada lebih dari sepuluh ribu orang Polandia yang berkumpul di luar ruangan di kompleks Istana Kerajaan Polandia. “Yah, saya baru saja datang dari kunjungan ke Kyiv, dan saya dapat melaporkan bahwa Kyiv kuat. Kyiv berdiri tegak. Dan yang paling penting, Kyiv tetap merdeka.”
Biden berjanji bahwa dukungan untuk Ukraina tidak akan goyah, dan NATO tidak akan terbelah. “Ukraina tidak akan pernah menjadi kemenangan bagi Rusia. Tidak pernah,” katanya. Dia menambahkan aliansi itu “lebih teguh dari sebelumnya” dalam memasok amunisi dan bantuan kemanusiaan kepada Ukraina yang bukan anggota NATO untuk membantunya mempertahankan diri melawan Rusia.
Setelah melakukan kunjungan dramatisnya ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv, pada Senin (20/2), Biden menyerang Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasi yang pada Jumat (24/2) genap setahun. Dia mengatakan bahwa pemimpin Rusia itu dapat dengan mudah mengakhiri peperangan. “Barat tidak merencanakan untuk menyerang Rusia seperti yang dikatakan Putin hari ini,” kata Biden.
"Demokrasi dunia telah tumbuh lebih kuat" dalam penolakan terhadap agresi Rusia, kata Biden. “Otokrasi dunia telah semakin lemah,” tambahnya.
Biden menggunakan sebagian pidatonya di depan kerumunan massa yang bertepuk tangan untuk menegaskan kembali apa yang diumumkan Wakil Presiden Kamala Harris beberapa hari sebelumnya di Konferensi Keamanan Munich, bahwa AS telah memutuskan bahwa Moskow telah melakukan “kejahatan terhadap kemanusiaan” dan “kekejaman" terhadap rakyat Ukraina.
“Mereka telah melakukan kebobrokan, kejahatan terhadap kemanusiaan tanpa rasa malu atau penyesalan,” kata Biden.
Secara khusus, dia menuduh Rusia “menarget warga sipil dengan kematian,” dengan menggunakan pemerkosaan sebagai “senjata perang,” mencuri anak-anak Ukraina secara paksa dan mengeluarkan mereka dari tanah air mereka serta melancarkan serangan udara terhadap stasiun-stasiun kereta api, klinik sakit bersalin, rumah sakit, sekolah, dan panti asuhan.
“Tidak seorang pun, tidak seorang pun dapat mengalihkan pandangan mereka dari kekejaman yang dilakukan oleh Rusia terhadap rakyat Ukraina. (Tindakan) itu menjijikkan,” kata Biden.
Rusia Bantah Menarget Warga Sipil
Pemerintah menolak klaim Moskow, yang dibuat oleh Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev di saluran Telegramnya pada Senin, bahwa "Biden, setelah menerima jaminan keamanan, akhirnya pergi ke Kyiv."
Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan kepada VOA dalam jumpa pers pada Selasa bahwa AS tidak menerima jaminan semacam itu. Sullivan mengatakan AS memberi tahu Moskow tentang keamanan yang menyertai Biden untuk memastikan mereka tahu “apa yang akan mereka lihat dan apa yang akan dilakukan oleh Presiden Biden.”
“Hanya untuk memberi tahu mereka bahwa dia akan berada di sana dalam periode waktu ini dan cara dia bepergian dan bahwa dia akan keluar pada jadwal ini, cara dia bepergian,” katanya. “Informasi itu sudah kami sampaikan. Mereka memberikan tanda terima. Begitu saja ceritanya.”
Hubungan AS-Polandia
Sebelumnya pada Selasa, Biden memulai perjalanan keduanya ke Polandia dalam setahun, bertemu dengan Presiden Andrzej Duda. Dia berterima kasih kepada pemimpin Polandia itu atas dukungannya untuk Ukraina dan menyebut hubungan AS - Polandia sebagai “hubungan penting.”
Dia menggarisbawahi komitmen Washington terhadap prinsip pertahanan kolektif dalam Pasal 5 piagam NATO dan meyakinkan Duda bahwa aliansi tersebut akan merespons jika Rusia memperluas perangnya di luar Ukraina dan melancarkan serangan ke Polandia.
“Dan kami menegaskan kembali komitmen kuat kami untuk keamanan kolektif NATO, termasuk menjamin bahwa markas komando pasukan kami di Eropa akan berada di Polandia, titik,” katanya.
Biden mengatakan kedua negara meluncurkan “kemitraan strategis baru” dengan rencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir dan meningkatkan keamanan energi Polandia.
Pada Senin Biden mengumumkan bantuan militer baru sebesar $460 juta (sekitar Rp6,9 triliun)untuk Ukraina dan mengatakan pemerintahannya akan segera mengumumkan gelombang sanksi baru lainnya terhadap individu dan perusahaan “yang mencoba menghindari atau mengisi ulang mesin perang Rusia.”
Putin juga mengatakan sanksi ekonomi Barat terhadap Rusia tidak “mencapai apa pun dan tidak akan mencapai apa pun.” [lt/ab]
Forum