Presiden AS Joe Biden Senin (14/6) bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan di sela-sela KTT NATO di Brussels.
Biden kepada awak media mengatakan kedua pemimpin "melakukan pertemuan yang sangat baik," tetapi menolak menjawab pertanyaan wartawan lainnya dalam sesi foto singkat setelah pertemuan itu.
Menjelang pertemuan tersebut, Erdogan mengatakan pembicaraan dengan Biden akan "sangat luas" tetapi ia memusatkan perhatian pada perselisihan tentang akuisisi sistem pertahanan udara Rusia oleh Ankara. Pembelian itu menyebabkan Turki dikeluarkan dari program pesawat tempur F-35 dan sanksi terhadap pejabat industri pertahanannya.
Washington mengatakan rudal S-400, yang dibeli Turki pada 2019, menimbulkan ancaman bagi pertahanan udara terpadu NATO dan telah menuntut Ankara agar membatalkan sistem senilai $2,5 miliar itu.
Erdogan juga menyebut pengakuan Biden atas pembunuhan warga Armenia dalam pemerintahan Ottoman selama Perang Dunia I sebagai genosida pada bulan April "sangat negatif" dan pendekatan yang sangat mengecewakan Turki.
Turki menyangkal deportasi dan pembantaian yang dimulai pada tahun 1915 dan membunuh sekitar 1,5 juta orang Armenia yang menyebabkan peristiwa itu disebut sebagai genosida.
Erdogan juga telah merencanakan pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. [my/lt]