Tim transisi presiden terpilih AS Joe Biden pada Senin (23/11) mengatakan, mantan Menteri Luar Negeri John Kerry akan diangkat sebagai utusan khusus presiden urusan iklim. Langkah itu mengisyaratkan bahwa Biden memandang keterampilan diplomatik merupakan hal penting bagi pekerjaan itu.
Kerry akan mendapat tempat dalam Dewan Keamanan Nasional (NSC) di Gedung Putih. Ini menandai pertama kalinya seorang pejabat akan didedikasikan pada isu itu dalam organisasi tersebut, kata tim transisi Biden dalam pernyataan.
NSC telah memainkan peranan kebijakan luar negeri yang berpengaruh sejak dibentuk pada 1947 di bawah pemerintahan Presiden Harry Truman.
Biden telah berjanji akan memutar balik (mengubah) kebijakan iklim Presiden Donald Trump yang meragukan ilmu iklim arus utama. Trump menarik AS keluar dari perjanjian iklim Paris pada 2015, dan mencabut regulasi iklim dan lingkungan era Barack Obama soal pengeboran, pertambangan dan manufaktur.
Kerry, 76, pernah menyebut perubahan iklim sebagai "senjata pemusnah massal paling ditakutkan di dunia," ketika menjabat sebagai Menlu di bawah pemerintahan Obama.
Penunjukan Kerry sebagai utusan iklim "mengirim isyarat yang sangat kuat mengenai pentingnya aksi terkait iklim bagi pemerintahan mendatang," kata Paul Bodnar, mantan direktur senior energi dan iklim di bawah pemerintahan Obama.
Akhir tahun lalu, Kerry meluncurkan World War Zero, sebuah kelompok bipartisan beranggotakan para pemimpin dunia dan selebriti untuk mengatasi perubahan iklim. [vm/ ka]