Tautan-tautan Akses

Biden Sampaikan Aturan Baru untuk Atasi Peredaran “Ghost Gun”


Sejumlah senjata api rakitan yang dikenal dengan nama "ghost guns" ditampilkan di markas kepolisian San Francisco di San Francisco, AS, pada 27 November 2019. (Foto: AP/Haven Daley)
Sejumlah senjata api rakitan yang dikenal dengan nama "ghost guns" ditampilkan di markas kepolisian San Francisco di San Francisco, AS, pada 27 November 2019. (Foto: AP/Haven Daley)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pada Senin (11/4), membidik “ghost gun,” atau senjata api rakitan tanpa nomor seri, yang semakin banyak muncul dalam kasus kekerasan senjata api, ketika ia berjuang menerobos penentangan terkait isu pengendalian senjata api untuk mengatasi kematian akibat senjata itu.

“Ghost gun” dapat dibeli secara online dan dirakit sendiri, serta tidak dapat dilacak karena tidak memiliki nomor seri.

Berbicara di Gedung Putih, Biden menyoroti kinerja Departemen Kehakiman untuk menyelesaikan peraturan baru guna menindaklanjuti “ghost gun.”

Ia juga mengumumkan pencalonan Steve Dettelbach, seorang pengacara yang berdinas di Ohio pada tahun 2009-2016, untuk mengepalai Biro Urusan Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF).

Dalam konferensi pers di Rose Garden itu, Biden mengatakan, “penegakan hukum telah membunyikan alarm... masyarakat kita membayar harga yang sangat mahal,” ungkapnya, merujuk pada “ghost gun.” Biden menjanjikan aturan baru yang dapat menyelamatnya nyawa.

Presiden AS Joe Biden memegang bagian dari sebuah pistol 9mm ketika berbicara di Rose Garden, Gedung Putih, Washington, pada 11 April 2022. (Foto: AP/Carolyn Kaster)
Presiden AS Joe Biden memegang bagian dari sebuah pistol 9mm ketika berbicara di Rose Garden, Gedung Putih, Washington, pada 11 April 2022. (Foto: AP/Carolyn Kaster)

Namun, pengumuman itu kembali menyoroti batas-batas pengaruh Biden untuk mendorong perombakan besar-besaran undang-undang senjata api di Amerika, untuk menanggapi terus berlanjutnya tindak kekerasan dan kasus penembakan massal.

Rancangan Undang-undang (RUU) untuk mereformasi undang-undang kepemilikan senjata api itu telah menemui jalan buntu selama sepuluh tahun, dan langkah yang diambil lembaga eksekutif menghadapi tantangan berat di pengadilan federal; bahkan ketika basis Partai Demokrat semakin vokal menyerukan agar Biden mengambil tindakan yang lebih signifikan.

Pengukuhan Dettelbach tampaknya akan kembali menemui hambatan. Biden telah menarik nominasi calon kepala ATF yang diajukannya pertama kali, yaitu aktivis pengendalian senjata api David Chipman, setelah menemui jalan buntu selama berbulan-bulan karena tentangan faksi Republik dan sebagian faksi Demokrat di Senat.

Pemerintahan Republik maupun Demokrat sebelumnya selalu gagal mengajukan calon untuk posisi kepala ATF lewat proses politik yang rumit, setelah posisi itu harus diisi melalui proses konfirmasi Senat sejak tahun 2006. Sejak saat itu hanya ada satu calon, mantan jaksa B. Todd Jones, yang berhasil dikonfirmasi. Jones baru lolos di tingkat Senat tahun 2013 setelah berjuang selama enam bulan. Jones adalah penjabat direktur ketika Presiden Barack Obama menominasikannya pada Januari 2013.

Data statistik di Departemen Kehakiman menunjukkan hampir 24.000 “ghost gun” ditemukan oleh para penegak hukum di tempat kejadian perkara (TKP) dan dilaporkan kepada pemerintah dari tahun 2016 hingga 2020. Sulit untuk mengatakan berapa banyak yang beredar di masyarakat, karena dalam banyak kasus pihak kepolisian tidak menguhubungi pemerintah karena senjata-senjata itu tidak dapat dilacak. [em/rd]

XS
SM
MD
LG