Presiden Joe Biden menegaskan dukungan Partai Demokrat terhadap Kamala Harris sebagai calon utama untuk melawan Donald Trump dari Partai Republik dalam pemilihan presiden AS pada November mendatang. Dalam pidatonya di Konvensi Nasional Demokrat pada Senin (19/8), Biden memuji wakil presidennya sebagai harapan utama untuk menjaga demokrasi Amerika.
Biden menjadi sorotan di malam pembukaan Konvensi Nasional Demokrat. Ia mendapatkan tepuk tangan meriah dari para pendukung setia partai. Dalam pidato perpisahannya, Biden menyampaikan penghargaan kepada partai yang telah ia dukung selama setengah abad, meskipun masa jabatannya masih tersisa lima bulan lagi.
Biden tampak menyeka air mata setelah diperkenalkan oleh putrinya Ashley. Ia melambaikan tangan kepada kerumunan yang memegang spanduk bertuliskan, "Kami (mencintai) Biden." Dengan senyum lebar, ia menjawab, "Saya mencintai Anda."
Biden, yang beberapa kali menyinggung Trump, berjanji akan menjadi "sukarelawan terbaik" untuk Harris dan calon wakil presidennya, Gubernur Minnesota Walz.
Pidato Biden menandai awal konvensi empat hari yang sarat dengan dukungan untuk Harris, sementara di sisi lain kelegaan terasa karena Biden memilih mundur dari pencalonan presiden Amerika.
"Saya mencintai pekerjaan ini, tetapi saya lebih mencintai negara saya," kata Biden, yang disambut dengan teriakan "Kami mencintai Joe."
Biden, yang menjadi wakil dari presiden kulit hitam pertama AS, Barack Obama, mendesak anggota Demokrat untuk bersatu di belakang Harris, yang jika terpilih pada 5 November nanti akan menjadi perempuan pertama, yang juga merupakan keturunan kulit hitam dan Asia Selatan, sebagai presiden Amerika Serikat.
Harris berhasil mencapai konvensi dengan kecepatan luar biasa. Ia memecahkan rekor penggalangan dana, menyemarakkan arena dengan pendukung, dan mengubah jajak pendapat di beberapa negara bagian kunci untuk mendukung Demokrat.
Dalam pidatonya, Biden memuji pencapaian pemerintahannya, seperti peningkatan ekonomi Amerika dan penguatan aliansi internasional, serta menjelaskan mengapa warga Amerika harus memilih Harris sebagai penggantinya di Gedung Putih.
Ia mengutuk rasisme dan supremasi kulit putih yang terus melanda Amerika. Ia menegaskan hal itu tidak memiliki tempat di Amerika.
Ia membandingkan Harris, seorang jaksa, dengan Trump, yang ia sebut sebagai penjahat yang dihukum. Biden mengkritik kebijakan luar negeri mantan presiden tersebut, menuduh Trump tunduk pada Presiden Rusia Vladimir Putin dan merusak NATO.
Biden mengecam Trump karena menyebut Amerika Serikat sebagai negara yang gagal. "Dia pecundang," kata Biden dengan penuh semangat.
Berbeda dari kebanyakan pembicara sebelumnya, Biden mengakui kemarahan ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina yang berkumpul di luar gedung konvensi pada Senin. Ia menyatakan bahwa ia telah bekerja tanpa henti untuk mencapai gencatan senjata.
"Para pengunjuk rasa di jalan itu, mereka ada benarnya," katanya. "Banyak orang tak bersalah terbunuh di kedua belah pihak."
Penampilan Harris
Sebelumnya pada malam yang sama, Harris, 59 tahun, muncul dengan penampilan yang mengejutkan. Ia mendapatkan sambutan meriah dari kerumunan saat ia berjanji untuk mengalahkan Trump.
"Marilah kita berjuang untuk cita-cita yang kita hargai dan selalu ingat, ketika kita berjuang, kita menang!" kata Harris disambut sorakan penonton. Ia akan secara resmi menerima nominasi pada Kamis.
Demokrat juga memberi sambutan kepada kandidat presiden mereka yang kalah pada 2016, Hillary Clinton, yang kekalahannya dari Trump pada 2016 menggagalkan harapan untuk melantik perempuan pertama di Gedung Putih.
Clinton, yang menjadi perempuan pertama yang mendapatkan nominasi presiden dari partai besar Amerika, mendapat tepuk tangan meriah saat ia naik panggung pada Senin.
"Kisah hidup saya dan sejarah negara kita menunjukkan bahwa kemajuan mungkin terjadi, tetapi tidak pernah terjamin," kata Clinton, yang juga kalah dari Obama dalam pencalonan presiden pada 2008.
Dia memuji Biden karena telah mengembalikan kesopanan, martabat, dan kompetensi ke Gedung Putih dengan sangat baik.
"Dan sekarang, kita sedang menulis babak baru dalam cerita Amerika," kata Clinton. "Kamala memiliki karakter, pengalaman, dan visi yang diperlukan untuk memimpin kita ke depan."
Clinton juga beberapa kali mengecam mantan rivalnya. "Donald Trump tertidur selama persidangannya, dan ketika dia bangun, dia menjadi orang pertama yang mencalonkan diri sebagai presiden dengan 34 dakwaan pidana," ujarnya tertawa. [ah/rs]
Forum