“Kemarin saya telah berbicara dengan presiden terpilih Trump untuk menyampaikan ucapan selamat atas kemenangannya, dan memastikan kepadanya bahwa saya telah memerintahkan seluruh (staf) pemerintahan untuk bekerja sama dengan tim-nya guna memastikan transisi kekuasaan yang damai dan teratur,” sebut Joe Biden.
Dalam pidato yang disiarkan seluruh stasiun televisi nasional itu Biden kembali menggarisbawahi pentingnya integritas pemilu.
“Saya juga berharap kita dapat menyudahi pertanyaan tentang integritas sistem pemilu Amerika. (Sistem pemilu) ini jujur, adil, transparan dan dapat dipercaya – menang atau kalah,” jelasnya.
Biden Ajak Warga Amerika Serikat Legowo Terima Hasil Pilpres
Lebih jauh Biden mengajak seluruh warga Amerika untuk menerima hasil pemilu dengan legowo dan menurunkan suhu politik.
“Saya tahu bagi sebagian orang, ini adalah waktu untuk merayakan kemenangan… Bagi yang lain, ini adalah saatnya kekalahan. Kampanye adalah kontes persaingan visi. Rakyat memilih salah satu dari visi itu. Kita harus menerima pilihan rakyat. Saya telah mengatakan berkali-kali, kita tidak bisa mencintai negara hanya ketika menang. Kita tidak bisa mencintai sesama hanya ketika setuju. Sesuatu yang saya harap bisa kita lakukan. Siapa pun yang Anda pilih, saatnya untuk melihat satu sama lain bukan sebagai lawan, tetapi sebagai sesama orang Amerika. Turunkan suhu,” pesannya.
Secara khusus Presiden Joe Biden memuji mitranya, Wakil Presiden Kamala Harris yang menggantikannya menjadi calon presiden Partai Demokrat. Kamala, yang memiliki karakter luar biasa, menurutnya telah menjalankan kampanye yang inspiratif dan “sedianya ia dan seluruh tim kampanyenya bangga dengan apa yang telah mereka lakukan.”
Raih Lebih dari 270 Suara Elektoral, Trump Diproyeksikan Memenangkan Pilpres
Dalam persaingan yang ketat, Trump mengamankan lebih dari 270 dari kemungkinan 538 suara elektoral pada pemilihan hari Selasa (5/11), memberinya mayoritas yang diperlukan untuk menjadi pemimpin Amerika Serikat kedua yang memenangkan masa jabatan tidak berturut-turut sejak Grover Cleveland pada tahun 1890-an. Trump juga memenuhi tekadnya untuk memenangkan suara mayoritas dengan meraih hampir 51 persen suara. [em/aa]
Forum