Wakil Presiden Joe Biden menemui Presiden Obama saat makan siang yang menimbulkan spekulasi yang menyatakan bahwa Biden kemungkinan akan mencalonkan dirinya sebagai kandidat Capres 2016 dari partai Demokrat.
Jika Biden maju sebagai kandidat Capres, dia akan berhadapan dengan pejabat kunci lainnya di masa pemerintahan Presiden Obama, mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, yang merupakan pesaing utama dalam pencalonan ini saat masa jabatan kedua Presiden Obama berakhir pada tahun 2017. Presiden Obama secara konstitusional dilarang mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga.
Obama belum memberikan dukungan kepada siapapun yang kemungkinan akan menggantikanya, dan telah sering memuji baik Biden maupun Clinton. Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan Obama bisa mendukung seorang calon dalam pemilihan pendahuluan partai Demokrat, tapi pasti akan mendukung siapapun yang pada akhirnya terpilih sebagai Capres yang dinominasikan oleh Partai Demokrat.
Earnest hari Senin mengatakan dia ingat apa yang dikatakan Obama saat memutuskan untuk memilih Biden sebagai pasangannya dalam pemilihan presiden tahun 2008, bahwa "(hal itu) merupakan keputusan tercerdas yang pernah dibuatnya dalam politik."
"Saya pikir hal tersebut seharusnya dapat memberikan gambaran kepada Anda mengenai pandangan Presiden (Obama) soal kemampuan Wapres Biden untuk (memangku) jabatan tertinggi," kata Earnest.
Rencana pencalonan Wapres A S Joe Biden sebagai kandidat Capres diperkirakan akan memecah dukungan politik di antara para pejabat di Gedung Putih, dan lebih luas lagi di antara pendukung partai Demokrat.
Para pendukung partai Demokrat di AS telah lama berharap agar Clinton dapat terpilih sebagai Presiden perempuan pertama AS, menyusul negara-negara demokratis barat lainnya yang telah memilih seorang perempuan sebagai pemimpin negara. Namun, mereka juga mengagumi Biden (72 tahun) yang telah lama memangku jabatan sebagai senator dan wakil presiden AS selama enam setengah tahun.
Biden kalah dalam nominasi Capres AS tahun 1988 dan 2008, namun terlihat sangat serius untuk pencalonan kali ini, mengundang para donor potensial dan para pendukung belakangan ini serta mengadakan rapat dengan para anggota parlemen yang berpengaruh sambil menjajaki peluang untuknya.
Biden mempersingkat kunjungannya ke daerah asalnya, negara bagian Delaware, Sabtu, untuk makan siang dengan Senator Demokrat dari Massachusetts, Elizabeth Warren di rumah kediaman resminya di Washington, yang banyak disenangi di kalangan anggota partai Demokrat, yang awal tahun ini telah menolak pencalonan dirinya sebagai kandidat capres AS. Warren, yang secara tegas menolak adanya campur tangan dari institusi keuangan besar di AS, belum memberikan dukungannya kepada kandidat manapun dari partai Demokrat, termasuk Clinton.
Keputusan Biden untuk ikut bertarung sebagai kandidat capres ini datang saat survey menunjukkan bahwa dukungan untuk Clinton menurun, di tengah-tengah pertanyaan terkait penggunaan email pribadi selama menjabat selama empat tahun sebagai menteri Luar Negeri pada masa pemerintahan Obama yang pertama.
Para pemilih akan mulai memberikan suara mereka untuk memilih Capres yang dinominasikan baik dari partai Demokrat maupun Republik dalam Pemilu pendahluan bulan Februari. Masing-masing partai akan menyeleksi nominasi para kandidatnya untuk maju dalam pemilu nasional bulan November 2016.
Sebanyak 17 tokoh bertarung untuk memperebutkan nominasi Capres Partai Republik, dengan pengusaha real estate Donald Trump, menurut survei, sementara memimpin persaingan di kubu partai ini.