Pengusaha real-estat Donald Trump – yang juga calon kuat nominasi Partai Republik dalam pemilu presiden tahun 2016 – hari Minggu (16/8) mengatakan imigran illegal harus meninggalkan Amerika jika kelak ia terpilih menjadi presiden.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi NBC “Meet the Press” tentang pandangan-pandangan politiknya, Trump mengatakan “kita akan tetap mempersatukan keluarga, tetapi mereka harus keluar dari Amerika, dan kita harus menjalankan peraturan yang ada.”
Diperkirakan ada sekitar 11 juta imigran yang tidak memiliki dokumen resmi di Amerika. Trump telah menetapkan sikap tegas terhadap para imigran illegal dalam kampanyenya untuk menggantikan Presiden Barack Obama, yang berdasarkan hukum tidak bisa mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga.
Trump menuduh Meksiko telah mengijinkan “para penjahat dan pemerkosa” untuk masuk ke Amerika secara illegal dan bertekad untuk membangun dinding yang tidak dapat ditembus di sepanjang perbatasan Amerika-Meksiko. “Tidak seorang pun bisa melewati dinding itu," ujar Trump dalam wawancara tersebut.
Sementara terkait isu kebijakan luar negeri, Trump mengatakan jika kelak terpilih, ia akan “menyita ” kekayaan para pemberontak ISIS di Irak dengan merebut kembali ladang-ladang minyak yang telah mereka kuasai. Trump mengatakan ia akan memberikan “sesuatu” kepada Irak, tetapi akan menyerahkan sebagian besar uang yang diperoleh lewat kebijakan itu kepada keluarga tentara Amerika yang luka-luka dan tewas dalam perang selama delapan tahun di Irak.
Tahun lalu Amerika telah melancarkan ratusan serangan udara terhadap ISIS guna mendukung pasukan darat Irak, tetapi Presiden Obama menolak mengirim kembali pasukan darat Amerika.
Trump menggambarkan bekas kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika NSA – Edward Snowden – sebagai “pengkhianat sejati”. Ia juga menyebut Menteri Luar Negeri John Kerry “tidak kompeten” melakukan perundingan internasional guna membatasi program nuklir Iran dan memperkirakan “Iran pada akhirnya akan menjadi negara nuklir”.
Trump yang dilaporkan sebagai seorang multi-bilyuner, membiayai sendiri kampanyenya dan dalam sebuah pasar raya di Iowa hari Sabtu (15/8) mengatakan kepada para wartawan bahwa ia bersedia menghabiskan satu bilyun dolar untuk kampanyenya. Sebagian besar penentang Trump bergantung pada acara-acara pengumpulan dana.
Pesaing kuat dari Partai Demokrat – mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton memperkirakan Trump akan dikalahkan oleh calon-calon lain Partai Republik, termasuk mantan Gubernur Florida Jeb Bush dan Senator Marco Rubio yang juga berasal dari Florida.
“Jangan sampai perhatian Anda terpecah oleh sirkus ini,” ujar Clinton dalam sebuah rapat umum hari Jum’at (14/8). “Jika kita lihat kebijakan-kebijakan mereka, sebagian besar kandidat tampak seperti Trump kecuali gayanya yang berlebihan”.