Tautan-tautan Akses

Biro Sensus AS Klaim Jumlah Data Palsu Minim


FILE - This photo shows an envelope containing a 2020 census letter mailed to a U.S. resident in Detroit, April 5, 2020.
FILE - This photo shows an envelope containing a 2020 census letter mailed to a U.S. resident in Detroit, April 5, 2020.

Biro Sensus Amerika Serikat, Kamis (31/12), mengatakan kurang dari 0,5 persen petugas sensus, yang mewawancarai keluarga untuk menghitung jumlah penduduk tahun 2020, mungkin memalsukan pekerjaan mereka. Ini menunjukkan masalah itu sedikit dan jarang terjadi.

Biro Sensus sempat dikritik bahwa jadwal yang dipersingkat membahayakan kualitas data.

Badan statistik mengatakan dalam pernyataan bahwa hasil awal data menunjukkan 0,4 persen dari ratusan ribu petugas sensus, dikenal sebagai pencacah, mungkin telah memalsukan data atau gagal melakukan tugas.

Biro Sensus merilis pernyataannya setelah pada Rabu (30/12) laporan badan pengawasnya menyatakan prihatin atas penyimpangan dalam pemeriksaan kendali mutu data yang digunakan untuk memutuskan berapa banyak kursi Kongres yang didapat setiap negara bagian dan bagaimana $1,5 triliun dana federal didistribusikan setiap tahun.

Menurut laporan Kantor Inspektur Jenderal, penyimpangan itu menuai kekhawatiran akan kualitas data sensus.

Laporan itu menyebut Biro Sensus gagal menyelesaikan 355 ribu wawancara ulang keluarga untuk memverifikasi bahwa informasi mereka akurat. Wawancara ulang juga tidak dilakukan dengan lebih dari sepertiga pencacah yang menyelesaikan wawancara rumah tangga, dan 70.000 kasus yang ditandai untuk wawancara ulang diberi izin meskipun petugas sensus tidak bisa menentukan apakah data wawancara yang asli benar, kata laporan itu.

Dalam kiriman tulisan di blog akhir tahun, Direktur Biro Sensus Steven Dillingham mengatakan 2020 - tahun ketika badan itu melakukan sensus di tengah pandemi, kebakaran hutan dan badai - "telah menguji kesabaran, keyakinan, dan kekuatan kami." [ka/pp]

XS
SM
MD
LG