Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menekankan pentingnya diplomasi sementara dunia menghadapi tantangan keamanan siber dan teknologi yang semakin mendesak.
Berbicara Selasa pada KTT Global Emerging Technology di Washington, Blinken mengatakan tugas AS dan sekutunya adalah mengedepankan visi teknologi "dengan cara yang melayani rakyat, melindungi kepentingan kita, dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi kita."
Blinken menunjuk China dan Rusia sebagai negara-negara yang melakukan apa yang ia sebut "kengerian tekno-otoritarianisme," menindas pembangkang dan mengendalikan pendapat dan aktivisme. Menurutnya, dunia berada pada "titik kritis" dalam visinya untuk teknologi dan internet.
"Pilihan kita adalah antara menyerah pada visi kita untuk Internet atau meningkatkan perjuangan. Kita akan meningkatkan perjuangan," kata Blinken.
Ia juga menyebut Rusia secara langsung, memperingatkan bahwa "pesan pemerintahan Biden sudah jelas. Negara-negara yang menampung penjahat siber bertanggung jawab untuk mengambil tindakan, jika tidak, kami yang akan bertindak."
Pernyataan Blinken menyusul rangkaian serangan ransomware yang mengganggu di AS dan di seluruh dunia. Para pejabat Amerika mengatakan sindikat kriminal, REvil, yang berbasis di Rusia bertanggung jawab atas banyak serangan itu.[ka/ft]