Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan, Jumat (8/3), bahwa Hamas yang akan menentukan apakah gencatan senjata akan diberlakukan di Gaza dalam waktu dekat.
Berbicara menjelang pembicaraan di Washington dengan delegasi dari Turki, Blinken mengatakan AS terus berupaya mencapai gencatan senjata di Gaza, meskipun ada laporan pada Kamis (7/3) bahwa para juru runding Hamas telah meninggalkan pembicaraan yang berlangsug di Kairo, Mesir.
“Pada saat ini, pada detik ini, kami juga sangat fokus untuk melihat apakah kita bisa mencapai gencatan senjata,” kata Blinken kepada wartawan.
“Dan di sini, masalahnya adalah Hamas. Masalahnya adalah apakah Hamas akan memutuskan atau tidak apakah akan ada gencatan senjata yang akan menguntungkan semua orang. Keputusan ada di tangan mereka. Kami berupaya keras mewujudkannya."
Blinken juga merujuk pada rencana pengiriman bantuan ke Gaza melalui laut yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden dalam pidato kenegaraannya pada Kamis (7/3) malam.
Rencananya – sebuah proyek bersama yang mencakup antara lain Uni Eropa, Siprus, Inggris, dan Uni Emirat Arab – akan menggunakan dermaga sementara di pantai Mediterania Gaza untuk menerima bantuan yang akan dibawa ke daerah kantong tersebut.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, ketika berbicara pada Jumat di Siprus, mengatakan bahwa ia memperkirakan koridor tersebut akan beroperasi pada Minggu (10/3) atau lebih cepat. Operasi percontohan proyek itu sudah dilaksanakan pada Jumat.
Namun, Koordinator Senior Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Gaza, Sigrid Kaag, mengatakan kepada para wartawan, Jumat, bahwa PBB menyambut baik rencana tersebut. Namun dia mencatat bahwa koridor laut dan pengiriman bantuan melalui udara bukanlah pengganti pengiriman bantuan yang menyelamatkan jiwa melalui truk melalui darat.
Dia mengatakan rencana pengiriman lewat laut, bagaimanapun, akan memberikan bantuan yang sangat penting. [ft/pp]
Beberapa informasi untuk laporan ini disediakan oleh The Associated Press, Reuters dan Agence France-Presse.