Tautan-tautan Akses

Blinken ke Israel untuk Desak Gencatan Senjata di Gaza


Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken turun dari pesawat saat tiba di Tel Aviv, Israel, Jumat, 22 Maret 2024. (Evelyn Hockstein via AP)
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken turun dari pesawat saat tiba di Tel Aviv, Israel, Jumat, 22 Maret 2024. (Evelyn Hockstein via AP)

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Jumat (22/3) bertemu dengan para pejabat Israel di Tel Aviv dalam upaya sangat mendesak untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Hamas. Sementara itu, Dewan Keamanan PBB bersiap untuk melakukan pemungutan suara mengenai rancangan resolusi AS yang menyerukan gencatan senjata “segera”.

Blinken bertemu langsung dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, diikuti oleh diskusi dengan kabinet perang Israel, untuk membujuk mereka agar tidak melancarkan ofensif militer di Rafah, kota di bagian selatan Gaza, yang diyakini banyak kalangan akan memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah itu.

Israel mengatakan ofensif yang direncanakan itu diperlukan untukmencapai tujuannya mengalahkan Hamas dan memastikan kelompok yang telah ditetapkan sebagai organisasi teror oleh AS itu tidak dapat melancarkan serangan seperti yang dilancarkannya pada 7 Oktober terhadap Israel.

AS diperkirakan akan menyerahkan rancangan resolusi kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat yang akan “dengan tegas mendukung upaya-upaya diplomatik yang sedang berlangsung yang bertujuan memastikan gencatan senjata segera di Gaza sebagai bagian dari kesepakatan mengenai sandera,” kata juru bicara Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield dalam sebuah pernyataan.

Presiden AS Joe Biden, kiri tengah, berhenti sejenak saat pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kanan tengah, di Tel Aviv, Israel, Rabu, 18 Oktober 2023. (Foto: via AP)
Presiden AS Joe Biden, kiri tengah, berhenti sejenak saat pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kanan tengah, di Tel Aviv, Israel, Rabu, 18 Oktober 2023. (Foto: via AP)

Para pejabat AS telah merundingkan naskah resolusi yang berfokus pada gencatan senjata enam pekan dan pembebasan para sandera yang ditahan militan Hamas dengan imbalan pembebasan orang-orang Palestina yang ditahan Israel.

Blinken Kamis berada di Mesir untuk melakukan pembicaraan yang berfokus pada upaya-upaya mencapai gencatan senjata, membebaskan sandera dan membawa masuk lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza untuk membantu warga sipil Palestina yang sangat membutuhkannya.

“Ada konsensus jelas mengenai sejumlah prioritas bersama,” kata Blinken dalam konferensi pers hari Kamis mengenai diskusinya di ibu kota Mesir. “Pertama: perlunya gencatan senjata yang berkelanjutan dan segera, dengan pembebasan sandera.”

Gencatan senjata akan menciptakan ruang bagi pengiriman lebih banyak bantuan kemanusiaan, tambahnya.

Para perunding terus mengupayakan perjanjian gencatan senjata, ujarnya.

“Perbedaan pendapatnya semakin kecil, dan kami terus mendorong tercapainya kesepakatan di Doha. Masih ada tugas berat untuk sampai ke sana, tetapi saya terus percaya ini mungkin tercapai,” kata Blinken pada konferensi pers.

“Kami telah menutup perbedaan pendapat itu, tetapi masih ada kesenjangan. Jadi, saya tidak dapat menentukan waktunya. Saya hanya dapat katakan bahwa kami berkomitmen untuk melakukan semua yang memungkinkan untuk mencapai kesepakatan,” tambah Blinken.

Perselisihan utama dalam perundingan tersebut adalah bahwa Hamas menyatakan akan membebaskan sisa sandera hanya sebagai bagian dari kesepakatan yang akan mengakhiri perang, sedangkan Israel menyatakan akan mempertimbangkan gencatan sementara.

Serangan udara Israel di kamp pengungsi Rafah di Jalur Gaza selatan pada 20 Maret 2024. (Foto: AFP)
Serangan udara Israel di kamp pengungsi Rafah di Jalur Gaza selatan pada 20 Maret 2024. (Foto: AFP)

Lebih dari satu juta orang Palestina berlindung di Rafah, kebanyakan dari mereka berada di sana setelah melarikan diri dari berbagai tempat di Gaza, dalam upaya menyelamatkan diri dari perang.

Selain jumlah warga yang terbunuh dalam perang ini – 1.200 dalam serangan Hamas 7 Oktober lalu di Israel dan hampir 32 ribu akibat serangan balasan Israel di Gaza – pengiriman bantuan kemanusiaan ke zona perang untuk membantu warga Palestina yang kelaparan telah menjadi salah satu isu paling kontroversial dalam konflik antara Israel dan sekutu-sekutu Baratnya.

AS telah beberapa kali menerjunkan bantuan dari udara ke Gaza, dan berbagai upaya masih berlangsung untuk mengirimkannya melalui laut. Berbagai organisasi internasional telah menggarisbawahi sulitnya mengirimkan bantuan ke Gaza melalui perlintasan darat yang terbatas dan kurangnya akses ke banyak daerah di Gaza karena berlanjutnya kekerasan serta kehancuran akibat perang. [uh/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG