Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan pemimpin baru Suriah agar menghormati hak-hak perempuan dan kaum minoritas dan mencegah ekstremisme mendapat pijakan baru di negara itu. Ia mengatakan demikian sewaktu meninggalkan Yordania, Kamis (12/12).
Blinken juga mendesak banyak pihak di Suriah untuk menghindari langkah-langkah yang dapat mengarah pada kekerasan lebih jauh.
Ia menyebut ini adalah “waktu yang benar-benar menjanjikan, namun juga berbahaya bagi Suriah dan negara-negara tetangganya.”
“Fokus pekerjaan kami di sini adalah untuk mengoordinasikan upaya di seluruh kawasan untuk mendukung rakyat Suriah sewaktu mereka beralih dari kediktatoran (Bashar) Assad yang brutal,” katanya sewaktu ia bersiap meninggalkan Yordania dan bertolak menuju Turki, sekutu AS di NATO yang juga pendukung utama kelompok pemberontak Suriah.
Blinken mengatakan kepada para wartawan bahwa AS akan berfokus pada “mencegah para pelaku mana pun di dalam dan di luar negeri untuk mendahulukan kepentingan sempit mereka sendiri di atas kepentingan rakyat Suriah, terutama pada momen yang sulit ini.”
Ia juga meminta pemimpin baru negara itu agar “memastikan bahwa senjata kimia apa pun diamankan dan dihancurkan.”
Blinken tiba di Yordania Kamis pagi untuk kunjungan pertamanya ke Timur Tengah sejak penggulingan Presiden Suriah Bashar Assad akhir pekan lalu.
Lawatan ini juga menandai kunjungannya yang ke-12 ke Timur Tengah sejak perang Israel-Hamas Meletus tahun lalu.
Blinken bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II dan menteri luar negeri Aman Safadi di Aqaba.
Blinken ditanya mengenai serbuan Israel ke sebuah zona penyangga yang telah didemiliterisasi selama setengah abad terakhir.
PM Israel Netanyahu mengatakan langkah itu bersifat sementara dan defensif, tetapi juga mengindikasikan Israel akan tetap berada di daerah itu untuk waktu yang lama.
Blinken menolak mengatakan apakah AS mendukung langkah itu, tetapi mengatakan AS akan berbicara kepada Israel dan mitra-mitra lain di kawasan.
“Saya pikir, secara keseluruhan, ketika berbicara mengenai pelaku mana pun yang memiliki kepentingan nyata di Suriah, penting juga pada saat ini bagi kita semua untuk berupaya memastikan bahwa kita tidak memicu konflik tambahan,” lanjutnya. [uh/ab]
Forum