Kepala Negara Indonesia dan Birma tidak akan menghadiri KTT ASEAN-Amerika Serikat di New York pada 24 September nanti. Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN dari Kementerian Luar Negeri Djauhari Oratmangun menjelaskan di kantor Wakil Presiden, Selasa. Indonesia menjadi satu-satunya negara ASEAN di samping Birma, yang tidak mengirim kepala negaranya untuk KTT tersebut. Birma hanya mengutus menteri luar negerinya, sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengutus Wapres Boediono untuk mewakili Indonesia dalam KTT.
Boediono dipastikan akan bertolak menuju New York, Amerika Serikat, Rabu pagi dengan membawa 17 anggota delegasi. Ikut serta dalam rombongan wakil Presiden antara lain Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan serta sejumlah staf khusus.
Pada hari Senin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan kepada wartawan, ia tidak dapat meninggalkan Jakarta karena kondisi dalam negeri, yang saat ini lebih mendesak. Namun, Presiden tidak menjelaskan apakah kondisi yang mendesak ini terkait dengan rencana pergantian sejumlah menteri di kabinet, seperti yang ramai diberitakan sepanjang pekan ini, atau ada hal-hal yang lain.
“Mengingat kegiatan-kegiatan dalam negeri tidak bisa ditinggalkan begitu saja, maka akan saya utus Wakil Presiden Boediono untuk menghadiri pertemuan puncak ASEAN-Amerika Serikat pada 24 September nanti. Pak Boediono juga sekaligus mewakili saya melaksanakan pertemuan-pertemuan di PBB dan forum-forum lain selama berada di Amerika Serikat,” jelas Presiden Yudhoyono.
KTT ASEAN-Amerika Serikat akan diadakan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB. Dalam pembicaraan dengan Presiden Barack Obama, isu keamanan di kawasan serta perubahan iklim, akan menjadi agenda utama.
Tentang hal ini, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kepada VOA, menjelaskan pentingnya KTT ASEAN-Amerika ini. “Ini penting karena Amerika Serikat sudah menunjukkan minat untuk menjadi anggota East Asia Summit, juga kerjasama di bidang kawasan, perubahan iklim, dan masalah-masalah lain," ujar Marty.
Sedangkan pada Sidang Majelis Umum PBB, akan berlangsung KTT mengenai Sasaran Pembangunan Milenium, di mana akan dipaparkan beberapa pencapaian Indonesia di bidang ini, upaya Indonesia dalam bidang perdamaian dan keamanan internasional. "Ini terkait dengan posisi Indonesia yang akan menjadi Ketua ASEAN," tambah Marty.
KTT ASEAN-Amerika Serikat akan dipimpin Presiden Vietnam Nguyen Minh Triet sebagai Ketua ASEAN untuk tahun 2010, beserta Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Pengamat hubungan luar negeri dari Universitas Indonesia, Makmur Keliat, menilai keinginan kuat Amerika Serikat untuk berperan di dalam ASEAN sangat besar; tidak hanya dari segi ekonomi dan keamanan, tetapi juga secara politik yang menjadi kepentingan utamanya.
“Apakah hubungan bilateral menjadi landasan lebih solid dalam hubungan Indonesia dan Amerika Serikat atau justru kerangka regional yang lebih mengemuka? Saya melihat ada satu hal yang dipikirkan Amerika Serikat, yaitu mereka tidak ingin mengulangi pengalaman di Uni Eropa, dimana kerjasama regional di Eropa mengakibatkan ada pengasingan Amerika di Eropa,” ungkap Makmur Keliat.
Oleh karena itu, Makmur berpendapat Amerika berkepentingan untuk meminta tetap dilibatkan di ASEAN.