Perusahaan pesawat Boeing mengatakan, Rabu (3/7), pihaknya akan memberi $100 juta (atau sekitar Rp 1,4 triliun) dalam beberapa tahun kepada pemerintah daerah dan organisasi nirlaba untuk membantu para keluarga dan masyarakat yang terkena dampak dari kecelakaan maut pesawat Boeing 737 Max di Indonesia dan Ethiopia.
Langkah itu tampaknya merupakan upaya untuk memperbaiki citra produsen pesawat terbesar di dunia tersebut. Citra Boeing sangat terpuruk akibat jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines pada Maret lalu, hanya lima bulan setelah kecelakaan serupa pada penerbangan maskapai Lion Air di Indonesia.
Dua kecelakaan tersebut menewaskan 346 orang secara keseluruhan.
Boeing menjadi target investigasi kriminal oleh Departemen Kehakiman AS dalam pengembangan pesawat 737 Max-nya, penyelidikan terkait regulasi, serta lebih dari 100 gugatan dari para keluarga korban.
Pembayaran yang akan diberikan beberapa tahun itu tidak terikat dengan tuntutan hukum keluarga korban, serta tidak akan berdampak pada litigasi Departemen Kehakiman AS, kata juru bicara Boeing.
Nilai $100 juta itu kurang dari harga sebuah pesawat Boeing 737 MAX 8, dimaksudkan untuk membantu pendidikan dan biaya hidup serta untuk memacu perkembangan ekonomi di masyarakat yang terkena dampak, kata Boeing. Boeing tidak memberi penjelasan mengenai otoritas atau organisasi mana yang akan menerima uang. [ps/pp]
