Kembalinya pesawat Boeing 737 Max secara global sebagian besar akan tertunda karena masalah perangkat lunak baru yang dapat memaksa hidung turun secara otomatis.
Memperbaiki perangkat lunak yang cacat itu kemungkinan besar akan menunda pesawat yang pernah bermasalah itu mendapat izin kembali terbang setelah dua kecelakaan fatal.
Boeing mengatakan sedang berupaya mengubah perangkat lunak itu untuk memenuhi permintaan dari Badan Penerbangan Federal Amerika (FAA)
Sebuah pesawat jet 737 Max yang dioperasikan oleh Lion Air Indonesia jatuh pada bulan Oktober tahun lalu, dan satu lagi milik Ethiopian Airlines jatuh pada bulan Maret lalu. Secara keseluruhan, 346 orang tewas dalam kedua kecelakaan itu.
FAA mengatakan akan mencabut larangan terbang jika pesawat jet 737 Max telah dianggap aman.
United Airlines menunda rencana dioperasikannya kembali 14 jet 737 Max miliknya sampai September. Southwest Airlines dan American Airlines juga telah menyampaikan pengumuman serupa, pengakuan bahwa pesawat jenis itu tidak akan kembali terbang sesuai harapan kedua maskapai penerbangan Amerika itu. [lt/ab]