Bolivia mengecam Austria karena mengalihkan penerbangan pesawat yang ditumpangi Presiden Bolivia Evo Morales terkait kecurigaan bahwa pesawat itu membawa Edward Snowden, kontraktor intelijen Amerika Serikat yang buron.
Duta Besar Bolivia untuk PBB Sacha Llorienti Soliz menuduh Austria menculik Morales dan tunduk pada tekanan Amerika Serikat.
Morales terbang pulang hari Rabu setelah 12 jam berada di Wina, di mana pihak berwenang Austria menggeledah pesawatnya.
Insiden itu terjadi selagi Morales sedang dalam penerbangan pulang dari menghadiri pertemuan puncak Moskow, di mana Snowden terjebak di bandara Sheremetyevo setelah lari dari Hong Kong bulan lalu.
Pihak berwenang mengatakan, Snowden tidak ada didalam pesawat, yang mendarat di Austria setelah Perancis dan Portugal melarangnya melewati wilayah udara mereka.
Morales telah mengatakan, akan mempertimbangkan untuk memberikan suaka kepada Snowden jika ia mengajukan permohonan. Bekas kontraktor intelijen Amerika itu menghadapi dakwaan spionase karena membocorkan informasi rahasia.
Duta Besar Bolivia untuk PBB Sacha Llorienti Soliz menuduh Austria menculik Morales dan tunduk pada tekanan Amerika Serikat.
Morales terbang pulang hari Rabu setelah 12 jam berada di Wina, di mana pihak berwenang Austria menggeledah pesawatnya.
Insiden itu terjadi selagi Morales sedang dalam penerbangan pulang dari menghadiri pertemuan puncak Moskow, di mana Snowden terjebak di bandara Sheremetyevo setelah lari dari Hong Kong bulan lalu.
Pihak berwenang mengatakan, Snowden tidak ada didalam pesawat, yang mendarat di Austria setelah Perancis dan Portugal melarangnya melewati wilayah udara mereka.
Morales telah mengatakan, akan mempertimbangkan untuk memberikan suaka kepada Snowden jika ia mengajukan permohonan. Bekas kontraktor intelijen Amerika itu menghadapi dakwaan spionase karena membocorkan informasi rahasia.