Sebuah bom yang dipasang dekat sebuah mobil meledak, Sabtu (24/3) di kota Alexandria, ketika konvoi kepala keamanan kota itu melewati kawasan tersebut, menewaskan sedikitnya satu orang polisi dan melukai empat lainnya, kata Kementerian Dalam Negeri.
Media Mesir melaporkan Jenderal Mostafa al-Nimr selamat dari ledakan itu dan ia terlihat pada televisi setempat dalam keadaan baik ketika ia meninjau daerah ledakan tidak lama setelah terjadi dekat kantor kepolisian di Roshdi, daerah bagian tengah kota Alexandria.
Ledakan itu terjadi beberapa hari menjelang pemilihan presiden Mesir, di mana Presiden Abdel-Fattah el-Sissi sudah hampir pasti akan terpilih kembali. Ledakan itu juga terjadi pada saat berlangsungnya operasi keamanan besar-besaran, yang melibatkan angkatan darat, laut dan udara di daerah-daerah yang meliputi Sinai utara dan tengah dan daerah-daerah Delta Nil dan Gurun Pasir Barat Mesir, serta perbatasan dengan Libya yang tidak dijaga ketat.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan bom tersebut dipasang di bawah sebuah mobil dan meledak ketika konvoi melewati kawasan tersebut.
Kantor berita pemerintah MENA mengatakan kejaksaan telah memerintahkan penyelidikan insiden itu.
Mesir telah bertahun-tahun berusaha membendung pemberontakan Islamis yang dipelopori oleh cabang setempat ISIS di daerah gawat Sinai tetapi serangan di daratan utama juga telah terjadi.
Negara itu telah dalam keadaan darurat sejak April tahun 2017, ketika pemboman bunuh diri menyerang dua gereja Kristen Koptik di Alexandria dan Tanta pada hari Minggu sebelum Paskah. ISIS kemudian mengaku melakukan serangan itu. [gp]