Pemboman itu terjadi di Bajaur, sebuah kawasan kesukuan yang dikelola pemerintah federal di dekat perbatasan dengan Afghanistan.
Sejumlah pejabat Pakistan mengatakan, Fawad Ali, nama pejabat itu, sedang diantar ke sebuah desa di perbatasan untuk menghadiri pertemuan para pemimpin suku sewaktu kendaraannya menabrak bom itu.
Juru bicara Taliban Pakistan mengaku bertanggungjawab memasang bom pinggir jalan itu. Dalam sebuah pernyataan ke media melalui e-mail, Muhammad Khurasani menegaskan bahwa ledakan itu menewsakan tujuh orang, termasuk Ali.
Kelompok ekstremis ilegal itu dan kelompok-kelompok pecahannya sering merencanakan serangan-serangan di wilayah perbatasan dan sejumlah wilayah lain di Pakistan. Mereka mengatakan, kekerasan yang dilancarkan ditujukan untuk menghapus sistem demokrasi yang tidak Islami di negara itu.
Kekerasan yang ditimbulkan aksi militan telah menewaskan puluhan ribu orang di Pakistan.
Bajaur membatasi Kunar, sebuah provinsi di Afghanistan timur di mana militan Pakistan yang dicari pemerintah diduga bersembunyi. Provinsi tersebut juga menjadi tempat persembunyian para ektremis yang setia kepada ISIS cabang Afghanistan.
Para pejabat Pakistan menduga para militan yang mereka cari bersembunyi di wilayah Afghanistan setelah meloloskan diri dari operasi keamanan di Pakistan. Para militan itu juga diduga merencanaan serangan terhadap Pakistan di tempat persembunyian mereka di Afghanistan. Islamabad bahkan menuding dinas intelijen Kabul mendukung aktivitas teroris. Namun para pejabat Afghanistan membantahnya dan malah menuding Pakistan mendukung kekerasan militan di wilayah Afghanistan. [ab]