Para pejabat Pakistan mengatakan sebuah ledakan bom menewaskan paling sedikit delapan orang di daerah kesukuan Khyber, Pakistan barat laut. Pihak berwenang mengatakan ledakan itu mencederai paling sedikit 15 orang lain di sebuah pasar amal yang ramai hari Jumat.
Belum ada yang mengaku bertanggung-jawab atas peledakan itu. Daerah-daerah kesukuan Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan dikenal sebagai tempat persembunyian bagi militan Taliban dan militan yang berhubungan dengan al-Qaida.
Keamanan di daerah Khyber dianggap sebagai prioritas utama bagi Washington, karena daerah itu merupakan bagian rute perbekalan NATO menuju Afghanistan.
Sebelumnya hari Kamis, seorang pembom bunuh diri yang menarget sebuah konvoi militer Pakistan di Lembah Swat, juga di Pakistan barat laut menewaskan lima orang dan melukai paling sedikit 47 orang lainnya.
Para pejabat setempat mengatakan penyerang meledakkan dirinya di dekat sebuah terminal bus di Mingora, kota utama di Swat, selagi sebuah konvoi militer lewat. Regu SAR berjuang mencapai para korban yang terperangkap dalam kendaraan yang rusak berat akibat ledakan itu.
Tentara Pakistan melancarkan serangan besar-besaran terhadap Taliban di Lembah Swat tahun lalu, dan kemudian menyatakan daerah itu bebas dari militan.
Kedutaan Besar Amerika di Islamabad mengutuk serangan itu, yang dikatakan "tidak menghargai kehidupan manusia."
Hari Jumat, Human Rights Watch mendesak pemerintah Pakistan agar segera menyelidiki laporan eksekusi, penyiksaan dan penganiayaan yang terjadi selama operasi kontraterorisme di Swat. Organisasi HAM internasional itu mengatakan mereka telah menerima daftar awal dari 238 pembunuhan mencurigakan yang diduga dilakukan aparat keamanan di lembah Swat.
Dalam kekerasan lain hari Kamis, serangan rudal yang diduga dilakukan Amerika menghancurkan sebuah kompleks di kawasan kesukuan Waziristan Utara, menewaskan sedikitnya lima orang.