Sebuah bom truk di Libya Barat telah menewaskan sedikitnya 50 orang dan melukai puluhan lainnya di sebuah pusat pelatihan polisi, kata para pejabat dan laporan media setempat.
Bom itu meledak sewaktu ratusan calon polisi berkumpul di fasilitas di kota Zliten itu. Menurut laporan media, sedikitnya 50 orang tewas, sementara seorang sumber di rumah sakit mengatakan kepada Reuters bahwa korban tewas 65 orang.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Di Twitter, Martin Kobler, kepada Misi Pendukung PBB di Libya (UNSMIL), menyebut pengeboman itu sebagai “serangan bunuh diri.”
“Saya mengecam sekeras-kerasnya serangan bunuh diri hari ini di Zliten, meminta seluruh rakyat Libya agar segera bersatu melawan terorisme,” katanya.
Libya terpecah antara pemerintahan Islamis yang merebut Tripoli dan parlemen yang diakui internasional yang melarikan diri ke Tobruk, Libya Timur.
Para anggota pemerintah Libya yang saling bersaing itu bulan lalu menandatangani perjanjian perdamaian, meskipun ada kekhawatiran mengenai legitimasi perjanjian yang banyak disengketakan itu.
Negara itu dilanda kerusuhan dan ketidakpastian politik sejak diktator Moammar Gadhafi digulingkan dan dibunuh pada tahun 2011. [uh]