Presiden Brazil Dilma Rousseff dan Presiden FIFA Sepp Blatter hari Kamis (23/1) bertemu di Markas Besar FIFA di Zurich dan sama-sama mengemukakan keyakinan mereka bahwa turnamen Piala Dunia tahun ini di Brazil akan berlangsung sukses sekalipun banyak pembangunan prasarana bagi turnamen itu yang terlambat dari jadwal.
"Kami siap dan akan menyelenggarakan turnamen piala dari semua piala," kata Presiden Rousseff memberikan jaminan.
Seusai pembicaraan satu jam dengan Blatter, Rousseff mengatakan pemerintahnya bertekad akan menyelesaikan semua pekerjaan yang diperlukan, yang katanya, relatif sederhana.
Pembangunan, pemugaran dan perbaikan stadion, angkutan kota dan bandara ketinggalan dari jadwal yang sudah ditetapkan FIFA.
Turnamen Piala Dunia akan dimulai tanggal 12 Juni di stadion di Sao Paulo. Upacara pembukaan diadakan di stadion itu dilanjutkan dengan pertandingan pertama Brazil lawan Kroasia. Batas waktu yang diberikan FIFA agar semua fasilitas sudah siap adalah bulan Desember lalu.
Pekan ini Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke mengingatkan pihaknya tidak dapat memastikan Curitiba menjadi salah satu kota penyelenggara pertandingan mengingat terlambatnya pembangunan stadion di sana. Sekaitan dengan itu FIFA meminta progress reports tanggal 18 Februari untuk membuktikan pekerjaan sudah rampung.
Dalam wawancara dengan sebuah harian Swiss bulan ini, Sepp Blatter mengatakan Brazil adalah yang paling jauh ketinggalan dalam mempersiapkan turnamen Piala Dunia dari semua persiapan yang pernah dialaminya.
"Kami siap dan akan menyelenggarakan turnamen piala dari semua piala," kata Presiden Rousseff memberikan jaminan.
Seusai pembicaraan satu jam dengan Blatter, Rousseff mengatakan pemerintahnya bertekad akan menyelesaikan semua pekerjaan yang diperlukan, yang katanya, relatif sederhana.
Pembangunan, pemugaran dan perbaikan stadion, angkutan kota dan bandara ketinggalan dari jadwal yang sudah ditetapkan FIFA.
Turnamen Piala Dunia akan dimulai tanggal 12 Juni di stadion di Sao Paulo. Upacara pembukaan diadakan di stadion itu dilanjutkan dengan pertandingan pertama Brazil lawan Kroasia. Batas waktu yang diberikan FIFA agar semua fasilitas sudah siap adalah bulan Desember lalu.
Pekan ini Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke mengingatkan pihaknya tidak dapat memastikan Curitiba menjadi salah satu kota penyelenggara pertandingan mengingat terlambatnya pembangunan stadion di sana. Sekaitan dengan itu FIFA meminta progress reports tanggal 18 Februari untuk membuktikan pekerjaan sudah rampung.
Dalam wawancara dengan sebuah harian Swiss bulan ini, Sepp Blatter mengatakan Brazil adalah yang paling jauh ketinggalan dalam mempersiapkan turnamen Piala Dunia dari semua persiapan yang pernah dialaminya.